Jetis,REDAKSI17.COM-Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil menuntaskan pelaksanaan Program Padat Karya tahun 2025 yang digelar di empat kelurahan. Peresmian selesainya seluruh program ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di salah satu lokasi Padat Karya Infrastruktur yakni di RW 012, Kelurahan Bumijo, Kemantren Jetis, Senin (13/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut Wali Kota Hasto menegaskan bahwa program padat karya bukan hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat.
Menurutnya program ini menjadi strategi nyata dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, tertata, sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi warga.
“Program padat karya ini selain menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, juga mampu meningkatkan perekonomian warga. Selama program berjalan, tenaga kerja yang diambil seluruhnya berasal dari warga sekitar. Ini sekaligus menjadi sarana perluasan kesempatan kerja,” ujar Hasto.
Wali kota menambahkan, ke depan pihaknya akan menerapkan sistem padat karya pada setiap program pembangunan.
Hasto berkomitmen untuk terus melibatkan masyarakat dalam pembangunan hal ini dilakukan agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga ikut serta secara langsung dalam pembangunan lingkungan mereka.
“Dengan program ini, masyarakat bisa memperoleh penghasilan sekaligus berkontribusi dalam pembangunan. Hasil kerjanya pun tidak kalah bagus dibandingkan pekerja profesional. Justru warga setempat paling paham kondisi lingkungannya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta, Maryustion Tonang, menjelaskan bahwa program padat karya tahun 2025 dilaksanakan di empat kelurahan dengan jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan lingkungan setempat.
Empat kelurahan ini adalah Kelurahan Bumijo, Kemantren Jetis dengan padat karya paving jalan lingkungan di RT 55 RW 12, Kelurahan Pandeyan, Kemantren Umbulharjo yakni pembuatan talud permukiman di RT 27 RW 07, kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede
Pembuatan talud permukiman di RT 50 RW 08, dan di Kelurahan Karangwaru, Kemantren Tegalrejo penggantian tutup Saluran Air Hujan (SAH) dan pembuatan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) di RW 05.
Maryustion menyebutkan, dengan program padat karya ini mampu menyerap 192 tenaga kerja lokal, dengan 48 pekerja di setiap lokasi. Pelaksanaan kegiatan tiap lokasi berlangsung selama 1 bulan dengan total anggaran untuk 4 padat karya sebesar Rp 1.290.867.100.
“Program padat karya 2025 bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar sehingga membantu perputaran ekonomi lokal,” jelasnya.
Warga sekitar pun menyambut baik program ini. Salah satunya adalah Nurmalita warga Kelurahan Bumijo yang merasakan manfaat dari paving jalan di lingkungannya.
“Dulu jalan kampung ini rusak dan berdebu saat kemarau. Sekarang setelah dipaving lewat padat karya, jadi bersih, rapi, dan aman dilalui anak-anak. Kami benar-benar merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, kualitas hasil pekerjaannya tidak kalah dengan kontraktor. “Yang kerja juga warga sini sendiri. Mereka tahu bagian mana yang sering tergenang, jadi pavingnya dipasang lebih bagus dan kuat,” tambahnya.