UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak platform digital yang melayani pesan antar membuat program khusus bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Program yang memberikan kemudahan dan motivasi bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk secara digital. Mengingat Kota Yogyakarta memiliki banyak potensi UMKM, terutama kuliner yang beragam.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengatakan penjualan melalui platform digital mempermudah dalam pemasaran. Salah satunya Gojek yang sudah sejak 2010 memberikan layanan pesan antar. Namun pihaknya meniakai banyak pelaku UMKM yang belum paham melakukan digitalisasi dalam pemasaran produk. Oleh sebab itu diharapkan platform digital juga banyak memberikan bimbingan dan pendampingan bagi UMKM.
“Harapan kami juga di titik(moment) tertentu ada satu program yang bisa memberikan kemudahan kepada UKM/UMKM. Misalnya Oktober adalah ulang tahun Kota Yogyakata, Gojek bersama dengan Pemkot Yogyakarta bisa memberikan suatu program khusus untuk UMKM,” kata Wawan saat diskusi terkait UMKM dan Go Digital kolaborasi Gojek, Kadin DIY dan Dinkop UKM DIY di Taman Budaya Embung Giwangan, Rabu (20/8/2025).

Dicontohkan seperti di Pemda DIY dalam program Sibakul ada ongkos kirim gratis. Diharapkan Gojek bisa ambil peran di dalam hal itu. Bagaimana memberikan suatu kemudahan bagi UMKM pada even-even khusus, sehingga ada suatu spirit untuk melakukan penjualan lewat digital. Wawan juga menggarisbawahi agar jangan sampai ada suatu persepsi kalau pemasaran lewat online seperti Gojek potongan harga yang diterima penjual tinggi.
Pihaknya menegaskan komitmen Pemkot Yogyakarta kepada UMKM sangat-sangat tinggi karena bisa dibilang 100 persen pengusaha di Kota Yogyakarta adalah umkm. Menurutnya memang banyak potensi UMKM. Pemkot Yogyakarta ada program kuliner gandeng gendong isinya UMKM makanan yang mensuplai makanan untuk kegiatan di Pemkot Yogyakarta.
“Makanan-makanan mereka sudah bagus-bagus. Sudah mempunyai brand sendiri-sendiri juga. Ada skala ini sudah jalan, levelnya layak untuk ditampilkan. Ada juga yang memang belum , dan mensuport yang sudah punya brand. Jadi ini bisa menjadi satu ekosistem yang bisa dikembangkan di kota untuk UMKM kuliner,” terangnya.

Selain itu program Kampung Tematik juga akan terkait dengan pengembangan UMKM di Kota Yogyakarta. Wawan menyatakan dengan konsep Kampung Tematik yang mana nanti pengembangan UMKM dengan konsep masing-masing. Misalnya di daerah Kotagede ada makanan khasnya Kipo dan lainnya, sehingga setiap daerah tidak sama.
Sementara itu Head of Corporate Affairs Gojek Regional Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY Guntur Arbiansyah menuturkan Gojek mengadakan pengenalan secara massal kepada ratusan UMKM di Yogyakarta untuk bergabung dalam ekosistem go food. Alasannya menurutnya karena saat ini adalah waktunya berjuang Gojek menghadirkan berbagai solusi teknologi untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Yogyakarta. Dalam kegiatan itu Gojek menggandeng Kadin DIY Dinas Koperasi UKM DIY dan Pemkot Yogyakarta.
“Yang kami lakukan adalah mendigitalisasi ratusan UMKM di wilayah DIY. Karena UMKM memang sudah menjadi daya tahan Gojek sejak kami berdiri 2010. Kami senantiasa mendukung, memfasilitasi dan memberikan pembinaan kepada para UMKM. Selaras dengan Provinsi DIY, Pemkot Yogya dan Kadin DIY untuk mendukung kemandirian ekonomi,” tambah Guntur.

Sedangkan Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif Kamar Dagang Indonesia (Kadin) DIY Agus Imron menyampaikan Gojek adalah mitra strategis umkm dan Kadin karena memiliki jaringan kuat. DIY sendiri memiliki UMKM terbesar di Indonesia, misalnya kuliner khas. Dia menegaskan Kadin DIY berkomitmen untuk menaikan UMKM di Yogyakarta.
“Kadin akan membuat program pelatihan terhadap UKM-UKM kami agar bisa tersalurkan melalui Gojek dengan Go Food-nya. Kadin melihat salah satu kekuatan di Yogyakarta adalah UMKM. Kadin akan mengambil peran berkolaborasi dengan pemerintahan bagaimana menentukan arah pasar tren tahun per tahun,” tandas Agus.