DANUREJAN,REDAKSI17.COM– Pemerintah Kota Yogyakarta menggencarkan kegiatan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah Kelurahan Bausasran dan Tegalpanggung Kemantren Danurejan, Minggu (2/11/2025). Bedah rumah kali ini menggunakan bantuan dana Baznas Kota Yogyakarta program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BPD DIY dan gotong royong masyarakat. Program bedah rumah di dua wilayah itu tepat sasaran karena kondisinya benar-benar tidak layak huni.
Bedah rumah pertama dilakukan di rumah milik Agus Prihartono di Lempuyangan RT 16 RW 05, Bausasran. Kondisi rumahnya tidak layak huni karena atap bocor karena rusak dan kayu rapuh, menggunakan atap asbes dan minim cahaya matahari. Sedangkan bedah rumah kedua menyasar rumah yang dihuni Ika Yunarwati di Kampung Tegal Kemuning RT 038/RW 08, Tegalpanggung. Kondisi atap rumah bocor dan saat hujan air masuk mengenai kamar tidur.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menunjukan  asbes sebagai atap yang tidak sehat pada rumah tidak layak huni di Bausasran.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersama Ketua DPRD Kota Yogyakarta Wisnu Sabdono Putro dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Yunianto Dwisutono meninjau langsung 2 RTLH di Bausasran dan Tegalpanggung. Beberapa organisasi perangkat daerah Pemkot Yogyakarta juga ikut mendampingi yakni Inspektorat dan Dinas Kebudayaan.
Hasto mengaku sedih dengan kondisi rumah warga yang menjadi sasaran bedah rumah. Pada rumah milik Agus di Bausasran, Hasto menilai rumahnya seperti terjepit dari depan dan belakang serta atap bocor dan memakai asbes.

Hasto saat memberikan sambutan dalam penyerahan bantuan bedah rumah tidak layak huni di Bausasran.

“Rumahnya hanya emperan dari depan dan belakang. Atapnya ada talangnya dan bocor kena air. Atap gunakan asbes dan itu tidak sehat karena  hasilkan debu dan dihirup orang yang tinggal di dalamnya bisa kena paru-paru  penyakit asbestosis. Jadi atapnya  akan diganti dengan yang bukan asbes,” kata Hasto saat bedah rumah di Bausasaran.
Hasto juga semakin sedih dengan kondisi rumah yang dihuni Ika Yunarwati di Tegalpanggung karena menurutnya rumahnya sangat tidak layak huni. Atap bocor dan mengenai kasur di kamar tidur serta kondisinya kumuh. Salah satu anak Ika  juga mengalami stunting. Dengan kondisi kedua RTLH di Danurejan itu menegaskan program bedah rumah yang digencarkan Hasto dan jajaran Pemkot Yogyakarta bersama para pihak terkait tepat sasaran.

Hasto menunjukkan kondisi rumah tidak layak huni di Tegalpanggung.

“Yang yang jelas ini terbukti teori, bahwa kalau rumahnya kumuh itu stunting. Saya kan sedih sekali, bagaimana rumah kayak gitu sampai hari ini, bocor semua. Coba kalau kalau kita nggak keroyok begini kan  nggak lihat (rumah tidak layak) juga. Penderitaan rakyat itu harus dilihat dan negara harus hadir dan kita ini bentuk kehadiran itu,” terangnya saat bedah rumah di Tegalpanggung.
Hasto mengucapkan terima kasih  kepada Baznas Kota Yogyakarta yang memberikan bantuan dana Rp 20 juta untuk memperbaiki RTLH di Bausasran dan program CSR BPD DIY yang membantu sekitar Rp 20 juta guna perbaikan RTLH di  Tegalpanggung. Hasto dan Wisnu secara pribadi juga memberikan bantuan 20 kantong semen untuk RTLH di Bausasran dan sekitar Rp 2 juta guna perbaikan RTLH di Tegalpanggung. Pihaknya akan menambah bantuan CSR dari Bank Jogja sekitar Rp 40 juta, sehingga total bantuan Rp 60 juta untuk perbaikan RTLH di Tegalpanggung.

Penerima bantuan bedah rumah RTLH di Bausasran, Agus Prihantoro bersyukur senang dan mengucapkan terima kasih atas bantuan bedah rumah itu. Selama ini ia belum mampu memperbaiki kondisi atap rumah yang bocor karena kendala biaya. “Harapannya semoga (rumah) lebih layak dan sehat,” ujar Agus.
Hal senada disampaikan Ika Yunarwati penghuni RTLH di Tegalpanggung. Dia mengaku bantuan bedah rumah itu tepat sasaran karena kondisi rumahnya tidak layak huni karena atap bocor. “Harapannya nanti enggak bocor lagi, bisa tidur dengan nyaman dan lebih layak,” imbuh Ika.

Penyerahan bantuan secara simbolis dari Baznas untuk perbaikan rumah tidak layak huni di Bausasran oleh Ketua DPRD Kota Yogyakarta Wisnu Sabdono Putro didampingi Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari kepada Agus Prihantoro dan tokoh masyarakat yang akan mengelola bantuan.k

Sementara itu Ketua Baznas Kota Yogyakarta Syamsul Azhari menegaskan bantuan bedah rumah itu adalah salah satu program Baznas Kota Yogyakarta yaitu Jogja Peduli dan Jogja Sejahtera. Dana itu dari zakat ASN dan masyarakat. Program itu sejalan dengan Pemkot Yogyakarta dan hasil koordinasi Baznas nasional. Dari awal 2025 sampai kini total sudah ada 40 RTLH yang dibantu Baznas Kota Yogyakarta
“Akhir-akhir ini program kita gencarkan dan termasuk program unggulan yang menjadi prioritas Baznas Kota Yogyakarta,” papar Syamsul ditemui di bedah rumah.
Sedangkan Pimpinan Cabang Senopati Bank BPD DIY Gunawan Hasri Baskoro menyebut tahun 2025, mengalokasikan bantuan CSR Bank BPD DIY untuk bedah rumah 20 RTLH di Kota Yogyakarta dengan total dana sekitar Rp 400 juta. Sampai kini bantuan sudah direalisasikan untuk 16 RTLH. Bantuan CSR itu tergabung di program  Gandeng Gendong.

Pimpinan Cabang Senopati Bank BPD DIY Gunawan Hasri Baskoro menyerahkan secara simbolis bantuan CSR peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di Tegalpanggung yang diterima Ika dengan perbaikan oleh LPMK Tegalpanggung.

“Jadi kita prinsipnya tidak hanya profit motive saja. Meskipun profit-nya BPD itu untuk kembali lagi ke pemda, tapi juga kita harus ikut menyejahterakan warga di sekitar. Kita ikut membantu keluarga-keluarga agar menjadi lebih baik,” pungkas Gunawan.