KOTAGEDE,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta kembali menggiatkan program bedah rumah di masyarakat. Kali ini program memperbaiki Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik Suryanto di Kampung Karang RT 22 RW 05 Prenggan Kotagede. Perbaikan RTLH akan dilakukan dengan gotong royong bersama masyarakat Prenggan. Perbaikan RTLH adalah upaya Pemkot Yogyakarta menciptakan rumah layak huni dan lingkungan yang bersih.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo secara simbolis menyerahkan bantuan bedah rumah kepada warga melalui tokoh masyarakat yang ditunjuk sebagai ketua panitia perbaikan RTLH. Dana perbaikan rumah berasal dari Baznas Kota Yogyakarta sebesar Rp 20 juta dan swadaya masyarakat sekitar Rp 3,5 juta. Hasto secara pribadi juga membantu perbaikan RTLH berupa semen sekitar 20 sak.

Serah terima secara simbolis bantuan perbaikan RTLH dari Baznas Kota Yogyakarta kepada masysrakat melalui tokoh masyarakat yang menjadi ketua panitia pelaksana.

“Ini swadaya semua. Dari Baznas itu gotong royong PNS dan ada sumber-sumber lain zakat, infak, sodaqoh. Kita gerakan lagi ada dana persembahan dan CSR perusahaan. Kalau kita menggunakan dana pemerintah itu ribet. Tanahnya harus ditanyakan sertifikatnya dulu. Kalau ini tidak mikir itu, ada rumah rusak perbaiki. Ini buktinya bisa gotong royong,” kata Hasto ditemui usai penyerahan bantuan RTLH di Kampung Karang RT 22 RW 5 Prenggan, Minggu (1/6/2025).

Menurutnya Kota Yogyakarta sebagai kota destinasi wisata harus bersih. Selain bersih dari sampah, lingkungan permukiman masyarakat harus bersih dan layak huni. Hasto menyebut masih ada sekitar 1.600 RTLH di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu Pemkot Yogyakarta menggencarkan program bedah rumah di masyarakat. Selama 100 hari kerja Hasto, memperkirakan sudah ada sekitar 40 RTLH yang diperbaiki dari program bedah rumah melibatkan berbagai  pihak dan gotong royong masyarakat.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menggempur  sebagian dinding rumah Suryanto yang hampir runtuh sebagai tanda perbaikan RTLH .

“Saya punya target, selama lima tahun menjabat saya akan bersih-bersih terus. Ini (bedah rumah) akan kita percepat. Ini satu, besok kalau bedah rumah satu kecamatan minimal tiga rumah artinya simultan,” paparnya.

Hasto menegaskan masih mempunyai dana cadangan dari program tanggung jawab sosial lingkungan perusahaan. Pihaknya berharap masyarakat dan perusahaan di sekitar wilayah itu juga terlibat gotong royong membantu. Tidak harus dana, tapi bisa bantuan barang dan lainnya. Hasto juga meminta Mantri Pamong Praja Kemantren Kotagede dan Lurah Prenggan untuk ikut memimpin pelaksanaan perbaikan RTLH di Prenggan.

“Hari ini 1 Juni bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila. Sekaligus hari ini kita menegaskan kelahiran  dan mengamalkan (nilai) Pancasila dengan cara gotong royong. Dalam waktu kurang dari sebulan harapannya (rumah) akan jadi bagus, bersih dan rapi,” tambah Hasto.

Sementara itu Suryanto mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Yogyakarta, Baznas Kota Yogyakarta dan masyarakat di Prenggan yang membantu memperbaiki rumahnya. Dia menuturkan rumah itu rusak di bagian atap dan dinding karena faktor usia. Dulu tahun 2006 terdampak gempa, rusak dan diperbaiki sementara dengan bambu lalu termakan usia. Lantaran kondisi rumah hampir runtuh dan konstruksi tidak aman, Suryanto tinggal di rumah majikan tempatnya bekerja di kawasan Alun-alun selatan dan pulang seminggu sekali.

“Saya senang dan sangat berterima kasih banyak kepada pemkot dan Baznas yang membantu memperbaiki rumah saya. Tadinya tidak layak huni nanti menjadi layak huni dan bisa ditempati kembali,” ucap Suryanto.