GONDOKUSUMAN,REDAKSI17.COM – Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI, Diana Kusumastuti meninjau perkembangan pembangunan revitalisasi Pasar Terban, pada Sabtu (10/5/2025). Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajaran Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY menyambut kunjungan itu. Pemerintah Kota Yogyakarta berharap pembangunan revitalisasi Pasar Terban bisa diselesaikan sesuai waktu yang ditargetkan.
“Saya melihat pasar ini progresnya sesuai. Tapi ini perlu dipercepat. Saya berharap September nanti sudah selesai dan tentunya sudah bisa dimanfaatkan sesuai dengan target,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum RI, Diana Kusumastuti saat meninjau pembangunan Pasar Terban.
Dia menyebut progres pembangunan Pasar Terban mencapai sekitar 60 persen dan ditargetkan selesai September 2025. Pembangunan untuk rumah pemotongan hewan juga baru dimulai sehingga diharapkan bisa diselesaikan sesuai target. Diana menuturkan Pasar Terban menjadi pasar ayam, ada pemotongan hewan dan pedagang kering serta untuk menata jasa penjahit sekitar. Oleh sebab itu pembangunan dan penataan harus diatur dengan baik. Misalnya terkait sanitasi dari pemotongan hewan.
“Saya tekankan untuk masalah sanitasi agar itu tidak bau. Kemiringan-kemiringan aliran air mohon itu menjadi perhatian. Pasar ini juga (konsepnya) bangunan gedung hijau dan banyak bukaan. Tapi juga nanti tolong jangan sampai tampias pada saat nanti dioperasikan. Kita akan tetap kontrol terus,” terangnya.
Sementara itu Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan pembangunan Pasar Terban dijanjikan bulan September 2025 selesai. Pihaknya berharap tidak mundur karena pedagang sudah terlalu lama menempati shelter sementara. Terutama untuk pemotongan hewan agar tidak terus menerus berkepanjangan di shelter sementara dan potensi berdampak pada lingkungan
“Saya berharap tidak mundur lagi karena dulu (targetnya) Juli, sekarang ada hal teknis akhirnya September. Tapi kalau September udah nggak bisa mundur lagi karena ada pemotongan hewan. Sebetulnya itu yang agak krusial karena pemotongan hewan itu harus betul-betul terkendali ya terutama limbahnya,” tegas Hasto.
Menurutnya selama ini di banyak pasar jika pedagang ditaruh di lantai dua dan tiga mengeluh. Oleh karena itu perlu strategi khusus untuk penataan pedagang agar terekspos. Misalnya pedagang yang sudah memiliki pasaran dan pasti dikunjungi pembeli bisa di lantai atas. Begitu sebaliknya seperti jasa permak jeans yang akan ditata di Pasar Terban juga harus terlihat agar diketahui masyarakat.
Sedangkan Kepala Satker Prasarana Strategis BPPW DIY Haryo Satriyawan menjelaskan setelah ada penyempurnaan-penyempurnaan seperti arahan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan diskusi dengan pengguna ada beberapa penyempurnaan pembangunan. Terutama untuk meminimalisir tampias sehingga waktu penyelesaian di bulan September 2025. Saat ini perkembangan pembangunan Pasar Terban mencapai 60,34 persen dari total pekerjaan sampai September 2025.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan total ada 490 pedagang yang akan menempati bangunan baru Pasar Terban. Jumlah itu terdiri dari pedagang Pasar Terban yang sudah ada seperti pedagang ayam dan sejumlah pedagang kaki lima di Gondokusuman seperti permak jeans dan buku. Komunikasi awal ke pedagang sudah dilakukan, tapi sosialisasi teknis penataan pedagang setelah pembangunan revitalisasi Pasar Terban Selesai.
“Para pedagang sementara di shelter di Batikan. Itu pinjam pakai lokasinya ke Provinsi DIY. Kita pinjam sampai di bulan Desember 2025 harapan kami sebelum Desember, mereka (para pedagang) sudah balik ke sini (bangunan Pasar Terban),” pungkas Vero.