KOTAGEDE,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mengajak masyarakat di Rejowinangun untuk bersama-sama menurunkan stunting. Penanganan stunting masih membutuhkan dukungan masyarakat terutama untuk mencegah stunting. Pencegahan dan penurunan stunting adalah salah satu upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas di Kota Yogyakarta.
Hal itu ditegaskan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat safari subuh dan mengisi pengajian Ahad pagi di Masjid Al Fatah Rejowinangun, Kotagede, Minggu (21/9/2025). Menurutnya kualitas SDM di Kota Yogyakarta harus baik karena Kota Yogyakarta tidak punya sumber daya alam. Oleh karena itu SDM di Kota Yogyakarta harus bagus salah satunya terkait penurunan stunting.
“Program Pemkot Yogya masih membutuhkan dukungan dari masyarakat luas salah satunya adalah menurunkan stunting. Kenapa stunting harus didukung masyarakat karena harus dicegah sejak dalam kandungan,” kata Hasto saat safari subuh dan pengajian Ahad pagi di Masjid Al Fatah Rejowinangun.

Hasto memaparkan pencegahan stunting bahkan dilakukan sebelum menikah atau sebelum merencanakan kehamilan. Misalnya calon pengantin laki-laki harus memelihara diri seperti minum vitamin. Jika merokok juga harus dikurangi. Begitu pula pengantin perempuan harus minum vitamin d dan asam folat. Menyiapkan fisiknya seperti lingkar lengan tidak boleh kurang dari 23,5 cm supaya  anak sehat dan tidak stunting.
“Siapkanlah mencegah stuting sejak tujuh puluh lima  hari sebelum merencanakan hamil,” ujar Hasto yang juga dokter spesialis kandungan.
Pihaknya juga mendorong masyarakat agar menyempurnakan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sampai 24 bulan. Mengingat di masa itu masih masa pertumbuhan otak. Langkah-langkah pencegahan itu adalah upaya untuk bisa melahirkan generasi sehat dan tidak stunting. Hasto mengucapkan terima kasih kepada Takmir Masjid Al Fatah yang juga mengadakan pemeriksaan kesehatan gratis.

Hasto yang juga berprofesi dokter spesialis kandungan ikut memeriksa seperti cek tekanan darah pada cek kesehatan gratis rangkaian pengajian Ahad pagi di Masjid Al Fatah Rejowinangun.

Kegiatan itu mendukung program pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga lansia yang digencarkan Pemkot Yogyakarta. Dalam kegiatan itu juga diserahkan bantuan tali asih dari Bank BPD DIY dan Baznas Kota Yogyakarta untuk Masjid Al Fatah.
Di samping pembangunan fisik, Hasto menilai membangun akhlak mulia juga berkaitan dengan SDM berkualitas. Apalagi Hasto menyebut kini jumlah toxic people terkait permasalahan mental meningkat. Misalnya merasa hebat sendiri. Oleh sebab semangat Indonesia bangunlah jiwanya, bangunlah badannya  sebenarnya membangun akhlak.
“Membangun akhlak yang mulia jauh lebih penting dari pada sekadar membangun badannya. Kami percaya para ulama dan ustad akan banyak membangun akhlak dan memberikan contoh,” terangnya.

Takmir Masjid Al Fatah Rejowinangun berfoto bersama dengan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo dan jajaran Pemkot Yogyakarta .

Hasto juga mengingatkan masyarakat untuk menjalankan gerakan Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas JOS). Terutama sampah sisa-sisa dapur rumah tangga tidak dicampur agat tidak bau. Penggerobak sampah sudah diberikan ember besar untuk menampung sampah dapur.
Sementara itu Ketua Takmir Masjid Al Fatah Rejowinangun, Hendri Sasongko mengucapkan terima kasih atas kehadiran Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo beserta rombongan Pemkot Yogyakarta. Dia menjelaskan Masjid Al Fatah di bawah Muhammadiyah dengan konsep pengembangan masjid yang mempunyai ciri berkemajuan. Pengelolaan ketakmiran masjid mengadopsi yang dikembangkan dari Dewan Masjid Indonesia yaitu masjid paripurna.
“Kegiatan pengajian Ahad pagi ini rutin setiap sebulan sekali. Setelah itu ada sarapan cek kesehatan gratis. Kita juga punya ambulance dan tim relawan kemanusiaan,” ucap Hendri.