GONDOKUSUMAN,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan mengadakan pertunjukan wayang resital dalang anak di SDN Ungaran I Yogyakarta, Jumat (14/11/2025). Rangkaian resital dalang anak tidak sekadar menampilkan pertunjukan wayang. Tapi juga berbagai kegiatan edukasi pengolahan sampah melalui wayang dari botol plastik bekas dan kuis bagi anak-anak sekolah. Melalui kegiatan itu Pemkot Yogyakarta berupaya melestarikan budaya seni pedalangan sekaligus menanamkan kebersihan dan mengelola sampah sampai sejak dini.
Pertunjukan resital dalang mengusung Sena Ngundhuh Layangan. Pertunjukan menampilkan kreativitas anak-anak dalam mengolah kisah pewayangan dengan sentuhan nilai-nilai moral dan lingkungan. Pertunjukan wayang Bratasena atau Lare Angon mengajarkan bahwa amarah dan dendam hanya akan membawa bencana, dan kasih sayanglah yang dapat menumbuhkan kedamaian.
Dalam kegiatan itu juga hadir booth Wayang Kristal yang terbuat dari botol plastik bekas. Anak-anak SD Ungaran I antusias belajar membuat dan memainkan wayang dari sampah botol plastik. Anak-anak tidak hanya belajar keterampilan tangan tapi juga memahami sampai seperti botol plastik air mineral bisa menjadi karya seni yang indah dan bernilai.
“Keren sekali, adik-adik bisa bermain wayang di SD Ungaran ini. Tadi juga ada pembelajaran berkaitan dengan pengelolaan sampah,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Jumat ( 14/11/2025).
Menurutnya melalui kegiatan itu Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta ingin menegaskan bahwa pelestarian budaya bukan hanya tentang menjaga tradisi. Tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai baru yang relevan dengan tantangan zaman. Misalnya terkait pengelolaan sampah dan lingkungan. Yetti berharap anak-anak di SDN Ungaran 1 Yogyakarta tidak hanya diajari membuang sampah di tempat sampah. Tapi juga misalnya membeli makanan yang kemasannya mudah untuk didaur ulang. “Jadi kami berharap anak-anak mulai cerdas dari sejak dini untuk mengelola sampah,” ujarnya.
Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Susilo Munandar menambahkan kegiatan resital dalang di SDN Ungaran I Yogyakarta itu mengusung tema anak sekolah peduli sampah dengan media edukasi pengelolaan sampah dan pertunjukan wayang anak. Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dalam melestarikan seni pedalangan sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian lingkungan kepada anak-anak.
“Karena Pemerintah Kota melalui Dinas Kebudayaan benar-benar memberikan apresiasi yang tinggi kepada SD Ungaran yang sudah mengelola sampah mandiri. SDN Ungaran ini adalah satu dari enam puluh bangunan heritage atau cagar budaya yang berada di Kotabaru. Makanya kegiatan resital puncak dari pelatihan dalang di Dinas Kebudayaan diadakan di SD Ungaran I,” terang Susilo.
Dia menjelaskan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga telah melakukan kegiatan rehab fisik konstruksi di SD Ungaran I Yogyakarta berupa pembenahan atap bocor, perbaikan plafon-plafon rusak, pengecatan dinding serta penggantian sebagian keramik yang sudah rusak.
Sementara itu Kepala SDN Ungaran I Yogyakarta, Sudarmadi mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta yang menggelar edukasi pengolahan sampah melalui pertunjukan dalang cilik. Dia menegaskan SDN Ungaran I memiliki area yang luas dan sampah banyak tapi semua dikelola sendiri. Pengelolaan sampah dengan biopori jumbo dan pakan maggot.
“Kami tidak menyuplai sampah keluar. Semua sampah kita olah di sini. Dari SD Ungaran satu anak-anaknya sudah tahu tentang cara membuang dan mengelola sampah. Mudah-mudahan ini akan menginspirasi anak-anak semuanya terkait dengan pengolahan sampah dan juga kebudayaan yang harus kita uri-uri,” ucap Sudarmadi.



