KRATON,REDAKSI17.COM– Pemerintah Kota Yogyakarta bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggencarkan pemeriksaan kesehatan dan Active Case Finding (ACF) untuk menemukan kasus penyakit Tuberkulosis (TB). Kegiatan ACF untuk meningkatkan penemuan kasus TB agar moendapat pengobatan dini dan melacak kontak erat guna mencegah penularan. Pemkot Yogyakarta siap menyukseskan pemeriksaan dan menjadi contoh pengobatan pencegahan TB.
Kegiatan ACF TB di Kota Yogyakarta diadakan Kemenkes di Magangan Kraton Yogyakarta menyasar abdi dalem dan kawasan Malioboro, Sabtu (29/11/2025). Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengucapkan terima kasih atas kegiatan ACF TB dari Kemenkes yang diadakan di sejumlah titik Kota Yogyakarta.

“Hari ini Pak Wamen (Kesehatan) Pak Beny memberikan bantuan untuk kita skrining di Kota Yogya. Tadi sepakat untuk kita menjadi pilot project di Kota Yogyakarta ini untuk sukses skrining. Tracing kontak itu harus sukses. Kita harus sukses juga menjadi contoh untuk pengobatan prevention (pencegahan TB),” kata Hasto ditemui saat meninjau ACF TB bersama Wakil Menteri Kesehatan di Magangan Kraton Yogyakarta.
Menurutnya temuan kasus TB di Kota Yogyakarta cukup banyak dan penularannya dinilai bisa masif karena padat penduduk. Dicontohkan pada kelompok-kelompok rumah yang kumuh, rentan TB dan kontaknya cukup erat bisa masif karena banyak orang bertemu. Oleh sebab itu pemeriksaan TB dan kontak erat serta pengobatan pencegahan harus sukses guna mencegah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis.

“Jadi minum obat meskipun belum belum sakit. Itu saya kira langkah yang baik dan saya sanggupi bersama Dinas Kesehatan dan tim serta Labda dan Labkesda, kemudian dari UGM. Nanti kita siap untuk menindaklanjuti dan harapan saya Yogya untuk center of excellence dan referral untuk penanganan TB,” tambahnya.
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat sampai pertengahan November 2025 ada sekitar 1.161 kasus TB. Kasus tersebut bukan hanya warga Kota Yogyakarta tapi juga dari luar kota karena mengakses layanan kesehatan di Kota Yogyakarta. Dari jumlah itu, pasien yang memulai pengobatan TB sebanyak 1.085 dan sebagian kasus lainnya sedang dalam persiapan pengobatan.

Hasto menegaskan Pemkot Yogyakarta aktif mengencarkan pemeriksaan dan kontak erat untuk mencegah penularan TB. “Jadi kita harus active case finding. Jadi kalau ada satu yang positif, serumah itu kita periksa semua dan kita kasih obat semua. Itu harus begitu, kalau enggak kita kalah dengan TB-nya,” tegas Hasto.
Sementara itu Wakil Menteri Kesehatan RI, Benyamin Paulus Octavianus menjelaskan kegiatan pemeriksaan kesehatan ACF dilakukan masif untuk memberantas TB secara maksimal. Mengingat Indonesia adalah negara nomor dua penderita TB terbanyak di dunia. Dia menyebut kasus TB di Indonesia diperkirakan mencapai 1,090 juta. Dari giat ACF yang diperiksa sudah sekitar 760 ribu orang. Masih ada sekitar 340 ribu orang yang harus dikejar diperiksa pada Desember 2025.
“Jadi, kita itu mencari kalau ada yang orang yang terinfeksi penyakit tuberkulosis, kita bisa obati sedini mungkin. Tujuan kita adalah menemukan kasusnya, diobati sampai sembuh. Jadi kalau sudah enggak ada kumannya, bebas TB. Itu harapan kita. Kita lakukan secara masif di Indonesia,” tandas Benyamin.



