MANTRIJERON,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mengembangkan layanan perpustakaan ramah anak di perpustakaan alternatif wilayah selatan Kota Yogyakarta (Pevita). Pengembangan perpustakaan ramah anak itu adalah salah satu upaya memberikan layanan literasi dengan ruang yang lebih luas dan nyaman bagi anak-anak. Kehadiran perpustakaan ramah anak di Pevita juga untuk mendukung terwujudnya Yogyakarta sebagai kota layak anak paripurna.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta Afia Rosdiana mengatakan bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional 2025, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogyakarta membuka layanan baru Perpustakaan Anak Pevita. Pembukaan layanan perpustakaan anak itu tahap awal masih soft launching dan sebagai uji coba serta menjaring masukan masyarakat. Perpustakaan Anak Pevita secara resmi akan diluncurkan pada 15 Mei 2025 rencana oleh Wali Kota Yogyakarta.
“Hadirnya Perpustakaan Anak Pevita sebagai wujud komitmen terhadap pengembangan layanan perpustakaan ramah anak,” kata Afi, Jumat (2/5/2025).

Perpustakaan Anak Pevita adalah pengembangan dari layanan perpustakaan umum di Pevita yang sudah ada sebelumnya. Pevita selama ini sudah menyediakan ruang tersendiri untuk koleksi buku anak-anak dan ruang baca anak. Afi menyatakan konsep layanan di Pevita kini diubah yakni 70 persen layanan untuk anak-anak dan 30 persen layanan perpustakaan umum. Dengan konsep itu, perpustakaan anak di Pevita hadir dengan fasilitas area anak yang semakin luas dan nyaman.
Dia menyebut Perpustakaan Anak Pevita memiliki koleksi buku 2.147 eksemplar yang sebagian besar adalah buku-buku fiksi dan bergambar. “Ada penambahan koleksi buku-buku anak dan juga untuk orang tua terkait parenting. Koleksi buku-buku anak-anak sesuai dengan usia. Ruang baca juta dirancang ramah anak dan dilengkapi area play ground. Ini mendukung anak-anak untuk mengeksplorasi dunia literasi secara menyenangkan dan aman,” terangnya.
Perpustakaan Anak Pevita juga menyediakan ruang remaja yang modern dan atraktif sebagai tempat belajar, diskusi, maupun ekspresi kreatif bagi generasi muda. Afi menuturkan ada juga penambahan program layanan utk anak, remaja dan orang tua. Misalnya layanan konsultasi literasi guna memperkuat peran edukasi perpustakaan.

“Layanan konsultasi literasi memungkinkan orang tua dan anak mendapatkan pendampingan seputar kebiasaan membaca. Layanan konsultasi literasi ditujukan untuk remaja, dilakukan di Pevita secara tatap muka,” tambah Afi.
Dia menyampaikan untuk sumber daya manusia (SDM) dalam layanan konsultasi literasi ada 5 pustakawan yang sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA). Layanan konsultasi literasi juga untuk dukungan kepada masyarakat berkaitan dengan penelitian.
“Langkah ini merupakan bagian dari upaya mendukung terwujudnya Yogyakarta sebagai Kota Layak Anak KLA Paripurna 2025, serta menjawab tantangan perkembangan anak di era digital,” ujarnya.
Perpustakaan Anak Pevita juga memiliki program Kelas Parenting yang dilakukan secara daring bekerjasama dengan berbagai pihak di antaranya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Yogyakarta dan beberapa perguruan tinggi. Afi menegaskan soft opening Perpustakaan Anak Pevita menjadi awal dari berbagai program inovatif yang akan menyusul dalam rangka pengembangan layanan anak berbasis parenting, dengan pendekatan kolaboratif antara perpustakaan, keluarga, dan masyarakat.
“Dengan dibukanya fasilitas baru ini, Perpustakaan Pevita diharapkan dapat menjadi ruang tumbuh bersama bagi anak dan keluarga, serta menjadi pusat informasi dan pembelajaran yang inklusif dan menyenangkan di Kota Yogyakarta,” ucap Afi
Adapun layanan Perpustakaan Anak Pevita dibuka setiap hari dari pagi sampai sore. Kecuali hari Sabtu dan Minggu sampai pukul 12.00 WIB. Lokasi Perpustakaan Anak Pevita ada di Jalan Mayjend Sutoyo No.32 Mantrijeron, Kota Yogyakarta(Tri).