MERGANGSAN,REDAKSI17.COM– Pemerintah Kota Yogyakarta menyerahkan bantuan sosial (bansos) korban kebakaran rumah warga di Kampung Karangkajen RT 49 RW 13. Pemberian bansos itu sebagai wujud kepedulian Pemkot Yogyakarta atas musibah kebakaran dan diharapkan bisa membantu memperbaiki rumah warga. Penyerahan bansos korban kebakaran juga dikolaborasikan dengan giat bedah rumah di beberapa lokasi pada Minggu (30/11/2025).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Yogyakarta Taokhid menjelaskan bansos korban kebakaran rumah diserahkan kepada Nurrohmah sebesar maksimal Rp 25 juta karena tingkat kerusakan 90 persen meliputi dua kamar, dapur, dan kamar mandi. Sedangkan rumah terdampak kebakaran milik Hasan Jufri mendapat Rp 5, 85 juta dengan tingkat kerusakan kurang lebih 20 persen meliputi dua kamar.
“Dari pihak kampung juga sudah menyiapkan diri, membentuk panitia yang akan bisa membantu pelaksanaan program rehabilitasi (rumah). Ini juga sekaligus kolaborasi program bedah rumah, ” kata Taokhid saat penyerahan bansos korban kebakaran rumah di Karangkajen.
Pemberian bansos itu mengacu Peraturan Wali Kota Yogya terang. Nomor 42 Tahun 2017 tentang pedoman pelaksanaan pemberian bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah kebakaran. Bansos tersebut bersumber dari APBD Kota Yogyakarta. Bansos korban kebakaran diserahkan langsung oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo kepada warga penerima.

“Kami ikut prihatin, bahwa terjadi musibah kebakaran yang tentu semuanya tidak menghendaki. Oleh karena itu, atas nama pemerintah (Yogya) kami ikut prihatin, dan juga kami berterima kasih kepada tetangga-tetangga yang waktu itu dengan sigap (membantu) sebelum Damkar datang,” tutur Hasto.
Menurutnya keterlibatan masyarakat yang membantu di awal memadamkan kebakaran rumah itu adalah bukti gotong royong bisa dilakukan untuk mengatasi masalah. Hal itu juga sejalan dengan semangat gotong royong agawe majuning Kota Ngayogyakarta (Segoro Amarto) yang akan terus dilanjutkan.
“Setiap hari harus kita yakini bahwa dengan gotong royong itu, kita bisa menyelesaikan berbagai masalah. Termasuk hari ini juga terbukti kita bisa menyelesaikan masalah,” paparnya.

Termasuk kegiatan bedah rumah tidak layak huni maupun rusak yang digencarkan Pemkot Yogyakarta dengan prinsip gotong royong masyarakat dan melibatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan. Seperti kegiatan bedah rumah pada Minggu (30/11/2025) yang menyasar rumah Painem di Keparakan Lor RT 36 RW 08 dan Wahyu Puji Antoro di Terban RT 18 RW 04. Kondisi kedua rumah itu mengalami rusak di bagian atap yang bocor.
Bantuan bedah rumah dari CSR Bank BPD DIY sebesar Rp 20 juta/rumah dan swadaya masyarakat serta dari organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkot Yogyakarta. Selain itu Hasto dan Ketua DPRD Kota Yogyakarta Wisnu Sabdono Putro secara pribadi juga membantu sejumlah nominal uang untuk bedah rumah. Hasto mengucapkan terima kasih kepada Bank BPD DIY dan masyarakat yang gotong royong membantu bedah rumah.
“Kita tiap hari minggu gotong royong bedah rumah. Saya mohon apabila ada warga yang sangat menderita, rumahnya (rusak) sulit ditempati itu juga kita perhatikan karena biar sehat, rumahnya biar bersih, kita terbebas dari berbagai macam penyakit,” tegas Hasto.
Salah satu penerima bansos korban kebakaran rumah warga Nurrohmah bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Yogyakarta. Rumahnya mengalami kebakaran yang membuat atap dan bangunan dinding rusak dan habis dilalap api. “Kaget rumahnya sudah habis atap dan dinding. Terima kasih sekali kepada Pemkot karena dibantu,” ujar Nurrohmah.
Sementara penerima bantuan bedah rumah Wahyu Puji Antoro juga menyampaikan terima kasih atas gotong royong bedah rumah bantuan BPD DIY dan masyarakat. Dia menyebut kondisi rumah sudah lama dan bagian atap rapuh karena rayap, masih memakai genteng ‘keripik’ dan bocor serta tidak ada kolom-kolom besi.


