UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan kegiatan pembelajaran sekolah TK, SD, SMP secara daring di rumah pada 1-2 September 2025. Kebijakan itu dibuat untuk keamanan dan menjamin keselamatan para peserta didik dan mendukung pembelajaran yang kondusif. Terutama di tengah dinamika kegiatan penyampaian aspirasi masyarakat di beberapa lokasi di Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan sudah rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Yogyakarta dan memutuskan pembelajaran sekolah secara daring di rumah. Kebijakan itu juga mendasarkan aspirasi dari masyarakat sebagian orang tua murid terkait kondisi keamanan di sekolah saat ini.

“Saya putuskan untuk sementara ini belajar daring di rumah. Nanti akan saya evaluasi jadi hari ini dan besok belajar di rumah secara daring,” kata Hasto pada Senin (1/9/2025).

Menurutnya ada aspirasi dari sebagian orang tua murid yang agak ragu dan takut pembelajaran di sekolah, ketika lokasi sekolah di dekat titik-titik yang rawan. Misalkan ada di kawasan Tugu Yogyakarta perbatasan dengan bunderan UGM. Oleh sebab itu diputuskan belajar sekolah secara daring dari rumah.

“Saya justru karena aspirasi dari orang tua (murid), ya sudah kita putuskan belajar di rumah daring,” ujarnya.

Pihaknya mengimbau para orang tua untuk tetap membimbing anak-anaknya saat pembelajaran sekolah dilakukan secara daring di rumah masing-masing. Hasto juga berpesan kepada para orang tua yang memiliki anak-anak SMP agar memastikan anaknya mengikuti pembelajaran daring di rumah.

“Terutama yang sudah SMP kan sudah agak besar. Nggak usah keluar dulu lah. Kalau namanya untuk belajar dI rumah ya di rumah. Jangan terus dilepas ke mana-mana biar anaknya tetap di rumah. Itu harapan saya titip kepada para orang tua,” tambah Hasto.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta juga telah menginformasikan kepada  sekolah-sekolah untuk melakukan pembelajaran secara daring pada 1-2 September 2025. Termasuk menunda pelaksanaan pembelajaran di luar sekolah seperti perkemahan dan sebagainya sampai dengan situasi dan kondisi yang memungkinkan.

Selain itu melakukan koordinasi dengan orang tua/wali peserta didik untuk bersama-sama mengawasi dan mendampingi putra-putrinya. Seluruh warga sekolah juga diajak menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.

Salah satu orang tua murid yang bersekolah di wilayah Kota Yogyakarta Diyan Rahmawati menyatakan telah mendapatkan informasi dari sekolah terkait pembelajaran secara daring selama dua hari ini. Pemberlakuan pembelajaran secara daring itu dinilainya memberikan rasa aman. Apalagi lokasi sekolah anaknya berada di sekitar lingkungan instansi pemerintah dan objek vital yang dikhawatirkan menjadi sasaran demo.

“Dari keamanan lebih baik belajar daring di rumah karena tidak ada rasa khawatir terkait keselamatan anak. Tapi kalau belajar daring memang mau tidak mau juga harus mendampingi dan memantau,” ucap Diyan.