Jakarta,REDAKSI17.COM-Pemerintah Kota Yogyakarta kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Yogyakarta sukses meraih tiga penghargaan sekaligus dalam ajang TP2DD Championship 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Senin (1/12/2025) di Jakarta.

Prestasi ini semakin menegaskan posisi Kota Yogyakarta sebagai salah satu daerah yang paling progresif dalam penerapan digitalisasi layanan publik.

Dalam ajang bergengsi tersebut, TP2DD Kota Yogya berhasil memboyong tiga kategori penghargaan, yaitu Juara 1 Program Unggulan Terbaik Kategori Ketersediaan Layanan Sinyal/Jaringan.

Juara 3 Program Unggulan Terbaik Kategori Layanan Sistem Pembayaran, dan Terbaik 3 TP2DD Kota Wilayah Jawa–Bali.

Asisten Administrasi Umum Kota Yogya yang juga anggota TP2DD Kota Yogyakarta, Dedi Budiono, menjelaskan bahwa penghargaan ini menjadi bukti nyata keseriusan Pemkot dalam mengakselerasi transformasi digital.

“Ini adalah apresiasi luar biasa bagi Pemerintah Kota Yogyakarta. Prestasi ini menunjukkan bahwa upaya digitalisasi yang kita lakukan telah berada pada jalur yang tepat dan selaras dengan kebijakan pemerintah pusat,” ungkapnya.

Dedi menjelaskan, penghargaan Juara 1 Program Unggulan Terbaik Kategori Ketersediaan Layanan Sinyal/Jaringan diraih melalui inovasi andalan Kota Yogya, yaitu Sistem Penataan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (SENAPATI).

SENAPATI merupakan inisiatif strategis Pemkot Yogyakarta untuk menata dan mengelola infrastruktur pasif telekomunikasi seperti jaringan kabel serat optik agar lebih rapi, efisien, dan terintegrasi. Inovasi ini juga menjadi bagian dari upaya besar pemerintah kota untuk mengurangi keberadaan kabel udara yang selama ini mengganggu estetika kota.

“SENAPATI adalah solusi penataan kota modern. Program ini memastikan pemerataan layanan digital sekaligus menciptakan wajah kota yang lebih bersih dan tertata,” jelas Dedi.

Melalui SENAPATI, Pemkot Yogyakarta mendorong sinergi bersama operator telekomunikasi untuk memanfaatkan ruang bawah tanah atau ducting sebagai jalur penempatan kabel.

Selain meningkatkan kualitas jaringan, langkah ini juga memberi dampak positif pada pariwisata karena tampilan kota menjadi lebih indah dan nyaman.

Sementara itu, penghargaan Juara 3 Program Unggulan Terbaik Kategori Layanan Sistem Pembayaran diraih oleh QRISNA 2.0, layanan pembayaran pajak dan retribusi daerah berbasis QRIS Dinamis yang telah disempurnakan oleh Pemkot Yogyakarta.

QRISNA 2.0 merupakan inovasi bersama antara Pemkot Yogyakarta, Bank BPD DIY, dan Bank Indonesia untuk menghadirkan metode pembayaran non-tunai yang lebih mudah, cepat, terintegrasi, dan aman.

Sistem versi terbaru ini tidak hanya mengakomodasi QRIS Dinamis, tetapi juga memadukan pembayaran melalui Virtual Account, sehingga proses transaksi pajak dan retribusi menjadi lebih fleksibel.

“QRISNA 2.0 adalah bentuk peningkatan layanan agar masyarakat bisa membayar kewajiban daerah secara lebih efisien. Integrasi penuh ini menjadi langkah penting dalam memperluas ekosistem transaksi non-tunai di Kota Yogyakarta,” jelas Dedi.

Diraihnya tiga penghargaan nasional ini bukan hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga menjadi pemacu bagi Pemkot Yogyakarta untuk terus mempercepat digitalisasi di berbagai sektor.

Dedi menegaskan bahwa Pemkot akan terus melakukan penguatan infrastruktur digital, termasuk memperluas pembangunan ducting di seluruh wilayah kota. Menurutnya, ducting tidak hanya mendukung perluasan akses digital, tetapi juga berdampak langsung pada citra pariwisata kota.

“Ke depan kami akan mempercepat pembangunan duckting. Selain memperluas akses digitalisasi, langkah ini juga membuat Kota Yogyakarta semakin tertata, indah, dan nyaman bagi warga maupun wisatawan,” ujarnya.

Prestasi TP2DD Kota Yogyakarta dalam ajang TP2DD Championship 2025 menjadi bukti komitmen kuat Pemkot dalam membangun tata kelola pemerintahan modern berbasis teknologi.