Home / Daerah / Penantian Puluhan Tahun Berakhir: Bupati Gunungkidul Resmikan Rekonstruksi Jalan Strategis Playen-Banyusoco

Penantian Puluhan Tahun Berakhir: Bupati Gunungkidul Resmikan Rekonstruksi Jalan Strategis Playen-Banyusoco

 

 

Gunungkidul,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul secara resmi meresmikan hasil rekonstruksi ruas jalan Playen hingga Simpang 3 Gembol, Sabtu, (27/12/2025). Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Rakhmadian Wijayanto, melaporkan bahwa proyek ini didanai melalui APBD Perubahan Tahun 2025 dengan nilai kontrak sebesar Rp 3 miliyar.

“Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Agaputra dengan konsultan pengawas CV Citra Matra ini diselesaikan dalam waktu 58 hari kalender, terhitung sejak 27 Oktober hingga 23 Desember.” papar Kepala Dinas PUPRKP.

Ia menyebutkan, total penanganan jalan mencakup panjang kurang lebih 1.780 meter yang terbagi dalam tiga segmen utama yakni Segmen Playen, meliputi pembangunan saluran drainase (3,5 m), talut (62 m), patok pengarah, dan pelapisan aspal panas di titik-titik tertentu sepanjang 730 meter, kemudian Segmen Bleberan, mencakup drainase, pengaspalan, dan marka jalan, dan Segmen Banyusoco, berfokus di area SD Banyusoco dengan talut (145 m), drainase (20 m), pengaspalan sepanjang 750 meter, serta pemasangan marka jalan dan 242 patok pengarah.

Lurah Banyusoco, Damani, mengaku peresmian tersebut menandai berakhirnya penantian panjang masyarakat selama puluhan tahun akan akses jalan yang layak, yang sebelumnya bahkan sempat rusak parah hingga ditanami pohon pisang oleh warga sebagai bentuk protes.

“Bahwa ruas ini merupakan jalur alternatif tengah peninggalan zaman Belanda yang sangat efisien. Jalur ini menghubungkan Gunungkidul dengan daerah Bantul dengan jarak tempuh lebih singkat.” ujar Lurah Banyusoco.

Dalam sambutannya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan adalah urat nadi pembangunan daerah yang berkaitan langsung dengan mobilitas warga serta akses pendidikan, kesehatan, dan distribusi hasil pertanian.

“Jaga jalan dan tidak merusak aspal untuk pemasangan pipa pralon tanpa koordinasi dan tidak untuk kebut-kebutan.” pesan Bupati.

 

Acara peresmian dilakukan secara simbolis dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita dilanjutkan dengan peninjauan jalan yang sudah jadi.

Membangun jalan di wilayah pelosok ibarat membuka sumbat pada saluran air. Ketika sumbat tersebut hilang (jalan diperbaiki), maka aliran ekonomi, akses pendidikan, dan pelayanan kesehatan dapat mengalir dengan lancar tanpa hambatan ke seluruh lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *