Gondokusuman,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta terus berkomitmen melakukan penataan kawasan permukiman kumuh menjadi lingkungan yang lebih layak huni, aman, dan sehat. Salah satu fokus penataan saat ini adalah Kampung Lampion, RT 18 RW 04 Kelurahan Kotabaru di Kelurahan Kotabaru, Gondokusuman.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menegaskan komitmennya untuk menata kawasan kumuh di Kota Yogyakarta. Ia mengatakan bahwa perlunya penataan ulang rumah-rumah warga agar lebih aman, sehat, dan ramah lingkungan.
“Rumah-rumah ini mundur semua, kemudian di sini harus bisa mobil masuk jalan dan di sungai harus jadi bagian dari wajah kampung. Jadi, alangkah indahnya rumah itu mundur munggah madhep kali jadi mundur naik dan menghadap ke sungai, kalau ini kan belum begitu,” katanya saat membuka kegiatan Kick Off Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh TA 2025 di Balai RT 18 RW 04 Kotabaru, Kamis (3/7).
Pelepasan jendela salah satu rumah yang akan dibongkar dan dibangun kembali sebagai simbolis dimulainya penataan kawasan pemukiman
Ia menyoroti bahwa kondisi kawasan yang padat dan sempit membuat warga kesulitan saat menghadapi kondisi darurat. Tidak adanya akses jalan di sepanjang sungai membuat ambulans atau mobil pemadam kebakaran tak bisa menjangkau kawasan tersebut.
“Kampung Lampion tepi Sungai Code yang saat ini masih umpel-umpelan, berdesak-desakan, dan membelakangi sungai. Sebagian juga masih buang sampah ke sungai. Tidak ada akses jalan. Kalau ada warga sakit, ambulans tidak bisa masuk. Makanya ini penting sekali untuk direposisi rumahnya harus menghadap ke sungai. Kemudian tepi sungainya menjadi jalan untuk inspeksi, untuk bersih-bersih, dan akses transportasi akses warga kalau seandainya ada apa-apa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan bahwa kawasan Kota Baru, sebagai bagian dari serambi Malioboro, harus bersih dan rapi. “Saya sudah bilang ke Bu Kepala Dinas, Kota Baru ini harus bersih. Tebing sungainya masih grumbul, rumput liar di mana-mana, masih banyak yang kumuh. Itu yang di dekat gereja, di dekat masjid, yang dekat tempat sampah, masih semrawut. Saya minta itu dibersihkan,” katanya.
Sebagai tahap awal, Pemerintah Kota Yogyakarta akan membongkar 10 unit rumah untuk kemudian dibangun kembali dengan penyesuaian konstruksi dan penataan ruang. Sebanyak 6 rumah dibangun melalui APBD Kota Yogyakarta TA 2025 dengan nilai sekitar Rp1 miliar dan 4 rumah lainnya dibangun melalui dukungan SPARC India dan Yayasan SPEAK Indonesia melalui program Roof Over Our Head (ROOH) senilai Rp580 juta. Secara keseluruhan, terdapat 33 rumah yang direncanakan untuk dibangun kembali.
Penampakan Kampung Lampion dari seberang Sungai Code
“Desain kawasan dan rumah-rumah ini kami kembangkan bersama Universitas Islam Indonesia (UII) dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Untuk rumah dua lantai akan dikembalikan dua lantai, sedangkan rumah satu lantai akan dibangun kembali satu lantai, tetapi dengan konstruksi siap dikembangkan ke dua lantai. Jadi ketika warga punya rezeki, mereka bisa langsung membangun lantai dua secara mandiri,” ujar Kepala DPUPKP Kota Yogyakarta, Umi Akhsanti.
Ia menjelaskan bahwa penataan Kampung Lampion dirancang untuk menghadirkan hunian yang lebih manusiawi sekaligus memperbaiki aksesibilitas dan infrastruktur dasar. Dalam rencana penataan, bangunan rumah akan dimundurkan guna menyediakan akses jalan selebar tiga meter yang dibangun di sisi barat mepet sungai.
“Jalan tersebut akan dibuat menyambung ke Jembatan Kleringan dan ke arah utara akan naik melalui tanah kosong di belakang Masjid Syuhada, hingga akhirnya tersambung ke kawasan Romo Mangun. Kondisi tebing tidak memungkinkan dibangun akses langsung ke Romo Mangun,” tambahnya.
Umi juga menjelaskan sebagian lahan yang sebelumnya difungsikan sebagai bagian dari rumah warga juga akan dialihfungsikan untuk mendukung infrastruktur permukiman, seperti drainase, jaringan perpipaan air minum, sistem pengelolaan air limbah, hingga instalasi IPAL komunal.
“Mudah-mudahan pada tahun 2026 program ini bisa dilanjutkan sampai jalan benar-benar tembus ke belakang Masjid Syuhada. Tentu saja, ke depan kita akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, baik untuk penataan kawasan maupun bantuan pembangunan rumah-rumah warga,” pungkasnya.