Home / Daerah / Pencanangan Program BUMI MEREKAH, Menuju Kabupaten Kulon Progo Bebas Penyakit Malaria

Pencanangan Program BUMI MEREKAH, Menuju Kabupaten Kulon Progo Bebas Penyakit Malaria

WATES,REDAKSI17.COM – Pencanangan Program BUMI MEREKAH “Bersama untuk Membebaskan Malaria Indigenous di Menoreh hingga Sehat dan Sejahtera” telah diselenggarakan pada hari Selasa, 03 Oktober 2023 di ruang rapat Sermo. Acara tersebut diawali dengan sambutan oleh Drs. Jazil Ambar Was’an selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah. Kemudian acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi mengenai update situasi malaria di Kabupaten Kulon Progo tahun 2023 oleh dr. Sri Budi Utami, M.Kes. yang merupakan Kepala Dinas Kesehatan. Pencanangan program ini diakhiri dengan  lalu pemukulan gong serta penandatanganan komitmen sederhana sebagai simbolisasi peluncuran Program BUMI MEREKAH.

Adapun pencanangan program BUMI MEREKAH tersebut didasarkan atas kasus malaria di Kulon Progo yang tidak kunjung mereda. Dimana Kabupaten Kulon Progo menjadi wilayah terakhir yang masih berusaha menuntaskan permasalahan Malaria. Terbukti hingga pada tahun 2023 ini, masih ada delapan kasus malaria yang tersebar di Kapanewon Kokap, Pengasih, Samigaluh, Nanggulan, dan Galur yang diidentifikasi sebagai kasus impor. Kepala Dinas Kesehatan,  dr. Sri Budi Utami, M.Kes, menjelaskan bahwa pada 31 Mei 2022 Kabupaten Kulon Progo telah mendapat sertifikat dan secara resmi berada pada status eliminasi sebagai wilayah yang bebas akan penyakit Malaria. Namun, pada saat yang sama, muncul kasus Malaria baru di Kapanewon Samigaluh dan penyebaran Malaria kembali terjadi.

Sri Budi Utami, M.Kes, menuturkan bahwa penyebab dari sulitnya pemberantasan Malaria berasal dari kegiatan kemasyarakatan, festival budaya, dan aktivitas wisata yang bergerak atau berjalan pada malam hari. Selain itu, adapun yang menjadi faktor eksternalnya yakni dari kedatangan warga dari daerah lain ke Kulon Progo, sebagai contoh PT yang bergerak di bidang Pengeboran yang kerap mengirimkan karyawannya ke lokasi yang menjadi daerah endemis malaria.

Melalui program BUMI MEREKAH yang diinisiasi oleh Drs. Jazil Ambar Was’an, beliau berharap agar seluruh komponen pemerintahan daerah, tenaga kesehatan, maupun masyarakat Kulon Progo memiliki kesadaran akan bahaya Malaria yang berpotensi mengancam nyawa. Dalam acara pencanangan tersebut,  beliau menegaskan bahwa “Masih mewabahnya kasus malaria  ini di wilayah Kulon Progo tidak hanya menjadi tugas pihak dinas kesehatan, namun juga menjadi tanggung jawab kita semuanya”. Terkait akan hal itu, dr. Sri Budi Utami, M.Kes menambahkan bahwa “ Saat ini wilayah Kulon Progo berada pada status eliminasi. Sehingga untuk mencapai tahap berikutnya, tahap pemeliharaan, dibutuhkan komitmen dari seluruh warga masyarakat.

Sumber : MC.Kab.Kulon Progo/humas

Pewarta : GiE

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *