Jakarta,REDAKSI17.COM – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai pendapatan rakyat Indonesia mulai membaik. Hal ini seiring dengan berakhirnya era wait and see di tengah kontestasi Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah mengumumkan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran dengan kemenangan dalam tangan presiden lalu juga duta presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa pada akhir tahun lalu fungsi intermediasi perbankan sempat mengkhawatirkan. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) per Desember 2023 tumbuh hanya saja sekali 3,8% secara tahunan (yoy).
Capaian itu sangat terpencil melambat dibandingkan periode yang digunakan mana identik tahun sebelumnya, di area tempat mana DPK masih dapat tumbuh di area tempat level 9,3% yoy.
Lebih rinci, kata Purbaya, yang tersebut digunakan lebih lanjut besar mengkhawatirkan adalah pertumbuhan simpanan dengan tiering Rp 5 miliar pada akhir 2023 melambat signifikan. Pada Desember 2022, kelompok simpanan yang dimaksud hal tersebut mayoritas korporasi itu tumbuh dua digit secara tahunan, tetapi pada Desember 2023 cuma sekali 3,51% yoy.
“Kami sempat khawatir ada apa nih. Jangan-jangan perusahaan besar duitnya habis, tidak bisa pinjam uang pada bank juga,” katanya saat bertemu dengan media di dalam area Jakarta, dikutip Jumat (22/3/2024).
Akan tetapi per Januaru 2024 sudah berangsur normal, di dalam area mana simpanan dengan tiering Rp 5 miliar tumbuh 6,3% yoy. Begitu pula dengan kelompok simpanan kurang dari Rp 100 jt yang digunakan naik 5,4% yoy.
Secara keseluruhan dana pihak ketiga (DPK) di dalam dalam perbankan tumbuh 6% yoy pada bulan pertama tahun ini. “Sudah ada perbaikan dari sisi income. Bisa menabung tambahan banyak lagi. Keadaan tambahan baik dibandingkan dengan tahun lalu,” katanya.
Purbaya menambahkan dengan berakhirnya Pilpre 2024, kondisi perekonomian seharusnya akan tambahan besar kondusif. Dengan demikian pertumbuhan kredit akan mampu menopang perekonomian juga likuiditas akan bertambah seiring dengan kenaikan DPK.