Home / Daerah / Pendidikan Aspek Terkuat Pemutus Rantai Kemiskinan

Pendidikan Aspek Terkuat Pemutus Rantai Kemiskinan

Yogyakarta (02/05/2025) REDAKSI17.COM – Pendidikan merupakan aspek paling kuat untuk memutus rantai kemiskinan. Sumber daya manusia yang kuat menjadi aktor dan agen perubahan yang mengantarkan Indonesia menjadi bangsa dan negara yang adil dan makmur.

Kapolda DIY, Brigjen Pol Anggoro Sukartono menyampaikan hal demikian saat membacakan amanat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia, Abdul Mu’ti. Anggoro bertindak sebagai inspektur pada Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (02/05) di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Upacara tersebut juga dihadiri oleh Plh. Asisten Setda DIY Bidang Administrasi Umum, Ni Made Dwi Panti Indrayanti.

Anggoro menyebut, pendidikan adalah hak asasi yang melekat pada setiap individu, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau ekonomi. Pendidikan menjadi hal mutlak untuk membangun kepribadian dan akhlak mulia, serta sarana untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa.

Dalam konteks kebangsaan, pendidikan diharapkan menjadi alat mobilitas sosial yang dapat mengangkat derajat masyarakat. Ia mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan juga tertuang dalam Asta Cita yang keempat.

“Melalui pendidikan, kita dapat memutus mata rantai kemiskinan dan menciptakan generasi yang kuat dan berdaya saing,” tegasnya.

Untuk itu, tekad Presiden dalam memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan perlu mendapatkan dukungan semua pihak. Diperlukan pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan. Kapolda DIY tersebut juga menyoroti pentingnya revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, serta peningkatan kualitas guru. Oleh karena itu ia mengajak semua pihak, termasuk orang tua, masyarakat, dan dunia usaha, untuk berkolaborasi dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas.

“Guru bukan hanya sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mentor dan konselor bagi murid-muridnya,” ungkapnya.

Anggoro menyebut, peringatan Hardiknas bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan merupakan momentum untuk meneguhkan komitmen dan semangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Hari Pendidikan Nasional adalah saat yang tepat untuk kita semua merenungkan kembali amanat konstitusi yang menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu,” ujarnya.

Saat ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia telah mengambil langkah nyata untuk meningkatkan layanan pendidikan, termasuk penerapan kurikulum baru yang berfokus pada pembelajaran mendalam dan pengembangan karakter. Secara kurikuler, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menerapkan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Test Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Coding, dan Kecerdasan Artifisial (AI).

Secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak-kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak.

Selain menggelar upacara peringatan Hardiknas 2025 di Stadion Mandala Krida, Pemda DIY juga menggelar ziarah bersama ke TMP Wijaya Brata, dimana Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara disemayamkan. Ziarah dipimpin oleh Danlanal DIY, Letkol Marinir Hafied Indrawan, dan diikuti oleh berbagai komponen masyarakat di DIY.

Humas Pemda DIY

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *