Jakarta,REDAKSI17.COM – Sebuah wilayah hilang yang digunakan hal tersebut kerap diistilahkan ‘Atlantis’ ditemukan dalam Australia. Dilaporkan wilayah itu mampu menampung hingga 500 ribu orang.
Temuan Griffith University menjelaskan wilayah itu akan menghubungkan Kimberley lalu Arnhem Land. Saat ini, keduanya dipisahkan oleh teluk laut.
“Kita membicarakan lanskap yang digunakan mana teredam, sekitar tambahan dari 100 meter di tempat area bawah permukaan laut,” kata arkeolog dari Griffith University, Kasih Norman, dikutip dari Live Science, Jumat (19/4/2024).
Tim peneliti melakukan pemetaan persoalan wilayah yang tenggelam itu dengan menggunakan sonar dari kapal. Mereka mendapatkan gambar permukaan dalam jangka waktu 70 ribu hingga 9 ribu tahun lalu.
Dalam waktu 71 ribu-59 ribu tahun lalu, permukaan air laut disebut mencapai 40 meter lebih besar besar rendah dari sekarang. Ini memperlihatkan beberapa total kepulauan di tempat dalam bagian tepi barat laut Benua, serta bisa jadi jadi dijangkau menggunakan kapal dari pulau Timor.
Sementara periode 29 ribu-14 ribu tahun lalu, penurunan muka laut terjadi lagi dengan tambahan drastis. Saat itu merupakan puncak zaman es terakhir.
Pada zaman itu, wilayah luas terbentang dalam samping Australia. “Kami melihat daratan yang mana dimaksud luasnya sekitar 1,6 kali luas Inggris,” ungkapnya.
Temuan ini membuatnya berkesimpulan sempat ada kepulauan dari wilayah Indonesia menuju ke Australia. Memungkinkan teori migrasi bertahap dari dua negara terjadi.
Dari pemetaan sonar juga terungkap kemungkinan manusia hidup dalam wilayah tersebut. Terdapat lereng curam tinggi lalu terlindung, danau air tawar, hingga bekas kelokan dasar sungai di dalam tempat daratan.
Norman juga memproyeksikan jumlah keseluruhan total orang yang dimaksud dapat hidup pada sana. Dia mengatakan kemungkinan 50 ribu hingga 500 ribu orang dapat hidup di dalam area wilayah itu.