Umbulharjo,REDAKSI17.COM-Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, secara resmi membuka kegiatan Sarasehan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) yang diselenggarakan di Ruang Bima, Balai Kota Yogyakarta, pada Senin (28/7/2025).

Acara ini dihadiri oleh para pengurus MLKI, tokoh penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta perwakilan berbagai komunitas kepercayaan dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Wali Kota Hasto menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya sarasehan ini sebagai bagian dari upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan, kebudayaan, dan kebhinekaan.

Hasto menekankan pentingnya ruang dialog dan sinergi diantara para penghayat kepercayaan sebagai bagian tak terpisahkan dari mozaik keberagaman Indonesia.

“Sarasehan ini semoga menjadi wadah penampung inspirasi dan aspirasi, serta sinergi ide-ide demi memperkuat semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ujarnya.

Pihaknya menambahkan bahwa Kota Yogya sebagai kota budaya dan toleransi, senantiasa membuka ruang seluas-luasnya bagi semua kelompok masyarakat, termasuk para penghayat kepercayaan, untuk bersuara dan berkontribusi dalam pembangunan sosial dan kebudayaan.

“Kegiatan ini menegaskan komitmen Pemkot Yogya untuk terus menjaga keberagaman dan merawat semangat inklusivitas yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia,” ujarnya.

Wali Kota Yogya, Hasto Wardoyo saat menghadiri Sarasehan Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) yang diselenggarakan di Ruang Bima, Balai Kota Yogyakarta, pada Senin (28/7/2025).

Sementara itu Ketua Presidium MLKI Kota Yogya, Edy Suyudono mengatakan sarasehan MLKI merupakan kegiatan yang rutin diadakan untuk membahas berbagai isu terkait penghayat kepercayaan, serta mencari solusi atas tantangan yang dihadapi.

“Selain sebagai ruang dialog, sarasehan ini juga diharapkan menjadi agenda rutin untuk menjalin silaturahmi antarkomunitas penghayat kepercayaan, mempererat persaudaraan, dan memperkuat solidaritas lintas kepercayaan,” katanya.

Diharapkan, hasil dari sarasehan ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan kota Yogya yang inklusif dan harmonis.

Dalam acara ini juga diisi dengan sesi pemaparan dari sejumlah narasumber, antara lain akademisi budaya, anggota Komisi A DPRD Kota Yogya, serta tokoh penghayat.

Suasana sarasehan berlangsung hangat dan penuh semangat dialog. Para peserta menyampaikan berbagai pengalaman, tantangan, serta harapan terhadap masa depan komunitas penghayat di Indonesia.