Home / Ekobis / Pengusaha Kesal! Tapera Bikin Kantong Warga Tipis, Makin Sulit Jajan

Pengusaha Kesal! Tapera Bikin Kantong Warga Tipis, Makin Sulit Jajan

Pengusaha Kesal! Tapera Bikin Kantong Warga Tipis, Makin Sulit Jajan

Jakarta,REDAKSI17.COM – Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memberikan komentar pada kebijakan pemerintah melalui Tapera yang dimaksud digunakan menimbulkan banyak polemik lalu juga kontra dalam masyarakat. Ketua Umum APRINDO Roy Nicholas Mandey mengungkapkan, kebijakan yang mana disebut akan membuat kantong warga RI makin tipis.

“Kalau ditanya bagaimana korelasinya dengan daya beli sangat berkorelasi dikarenakan perhitungannya adalah berapapun yang digunakan namanya dipotong itu pasti mengurangi belanja kan,” ujarnya pada Kantornya, Senin (3/6).

Mandey melanjutkan, jika rakyat mengurangi belanja, maka dapat konsumsi umum secara otomatis akan berkurang. Hal itu berujung pada prospek penurunan pertumbuhan ekonomi.

“Konsumsi turun berarti apa dunia bidang usaha akan turun growth of economy akan turun jadi Tapera itu sebenarnya menurut kami perlu dikaji,” ungkapnya.

Bahkan, Mandey berpendapat, kebijakan itu kurang tepat jika diterapkan juga juga dikeluarkan pada saat ini. Ia menjelaskan, saat ini kondisi geopolitik belum selesai yang dimaksud dimaksud memicu kenaikan nilai tukar minyak. “Harga minyak naik US$ 2 dari US$ 83 sampai sekarang US$ 85 USD per barrel nanti berkorelasi kalau dia naik terus itu berkorelasi dengan minyak kita dikarenakan minyak kita ini kan,” ucapnya.

Kemudian, lanjutnya, saat ini masih ada defisit supply chain sehingga fluktuasinya harga-harga unsur pokok cenderung naik. Apalagi, suku bunga acuan Bank Indonesia saat ini masih tinggi di area tempat level 6,25% yang digunakan disebabkan oleh kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

“BI rate kita masih ditahan dengan 6,25 ini berpengaruh kepada suku bunga pinjaman kita, KPR kita atau kredit motor atau mobil kita pasti akan ngikutin dengan BI rate,” sebutnya.

“Dan itu akan mengeluarkan tambahan biaya dan juga juga mengurangi daya beli dari konsumen,” pungkasnya.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *