Home / Daerah / Pentingnya Cybersecurity Awareness di Era Digital

Pentingnya Cybersecurity Awareness di Era Digital

Yogyakarta, (23/05/2025) REDAKSI17.COM — Cybersecurity Awareness di era digital adalah hal yang sangat penting untuk mengamankan data. Dyan Galih, seorang pakar keamanan siber menyebut, berbagai jenis serangan siber dan dampaknya terhadap individu maupun organisasi.

“Ancaman seperti ransomwaresocial engineeringemail spoofing, hingga deepfake berbasis AI bukan lagi fiksi ilmiah. Ini nyata dan bisa menyerang siapa saja, terutama yang abai terhadap keamanan digital,” ujar Dyan Galih pada acara temu komunitas coworking space dengan tema Sosialisasi Perlindungan Data Digital, Jumat (23/05) di VRTX Compound Space di Jetis, Yogyakarta.

Kegiatan yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika DIY ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kewaspadaan masyarakat terhadap berbagai ancaman siber yang semakin kompleks dan terstruktur. Ia menyoroti dua tipe utama serangan siber, Destructive Attacks seperti vandalisme digital, sabotase, dan penghancuran data; serta Intelligence-Gathering Attacks seperti pencurian identitas dan spionase.

Selain itu, Dyan juga memaparkan berbagai bentuk ancaman terbaru. Ancaman ini termasuk serangan berbasis AI dan insider threats, serta menjelaskan pentingnya ethical hacking dan kepatuhan terhadap regulasi seperti UU Perlindungan Data Pribadi (UU No. 27 Tahun 2022) dan standar internasional seperti GDPR dan ISO 27001.

Menurutnya, keamanan siber harus dibangun di atas tiga pilar utama yaitu People, melalui edukasi dan pelatihan, termasuk simulasi serangan phishing untuk membangun budaya keamanan di semua level organisasi. Process mencakup kebijakan kata sandi, manajemen akses, serta respons insiden yang sistematis. Technology, seperti penerapan firewall, antivirus, enkripsi data, serta sistem pemantauan dan logging aktivitas jaringan.

Peserta juga diperkenalkan pada konsep OSINT (Open-Source Intelligence). Selain itu juga diedukasi mengenai pentingnya peran manajemen dalam membentuk kebijakan keamanan, termasuk pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
Pelatihan ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari pegiat startup, freelancer, hingga pengelola ruang kerja bersama. Mereka berharap kegiatan seperti ini dapat rutin dilakukan untuk memperkuat ketahanan digital komunitas.

“Keamanan digital bukan hanya urusan IT, tapi tanggung jawab bersama,” tutup Dyan.

Sementara itu, Narasumber kedua, Banu Antoro, Consultant IT menyoroti lemahnya keamanan akibat kebiasaan buruk dalam mengelola password. “Password sharing, password yang lemah, atau menyimpannya di browser adalah pintu masuk empuk bagi peretas,” ungkap Banu.

Ia memberikan beberapa tips praktis menjaga keamanan akun, seperti menggunakan password yang panjang dan kompleks, kombinasikan huruf besar-kecil, angka, dan simbol. Menggunakan password manager untuk menyimpan secara aman juga sangat penting. Selain itu, hindari berbagi password lewat chat, dan jika terpaksa, gunakan metode terpisah seperti username via WA dan password via email.

“Selalu login menggunakan perangkat pribadi, dan hindari fitur ‘remember me’ di perangkat umum, jangan simpan password di browser dan gunakan akun delegasi jika memungkinkan untuk berbagi akses,” ujar Banu.

Banu juga menekankan bahwa akun media sosial publik sangat penting untuk dijaga keamanannya. “Jika akun resmi diretas, publik bisa kehilangan kepercayaan. Itu dampaknya bukan hanya digital, tapi juga reputasi organisasi,” tambahnya.

Pelatihan ini juga memberikan simulasi kasus, termasuk apa yang harus dilakukan jika akun kita diretas. Banu menyarankan untuk segera mengubah password dan keluar dari semua sesi login; mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA); hubungi penyedia layanan untuk memulihkan akun; laporkan insiden ke tim keamanan digital atau pihak berwenang jika data penting turut terdampak.

Kegiatan ini disambut positif oleh peserta yang berasal dari berbagai komunitas startup dan kreatif. Mereka menyadari bahwa keamanan digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Dengan meningkatnya kesadaran keamanan siber, komunitas coworking berkomitmen menjadikan pelatihan ini sebagai agenda rutin guna membangun lingkungan digital yang lebih aman dan terpercaya.

“Kami jadi lebih sadar bahwa menjaga password itu bukan sepele. Pelatihan ini memat kita lebih waspada,” ujar Harmin, pemilik akun tiktok @fxharminanto.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *