Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo kembali menyalurkan bantuan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) kepada 5 penerima yang pelaksanaannya secara simbolis dilakukan di rumah Bapak Slamet, warga Giling, Tuksono, Sentolo, pada Kamis, (31/7/25).
Pemkab Kulon Progo terus berupaya memberikan bantuan dan upaya guna kesejahteraan dan kenyamanan warga masyarakat Kulon Progo salah satunya melalui penyaluran RTLH kepada 5 penerima yang semuanya menerima bantuan penuh senilai Rp. 20 Juta.
Asisten Pemerintahan Dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah (Asda 1) Drs. Jazil Ambar Was’an sampaikan setiap penyaluran bantuan RTLH, dana yang digunakan bersumber dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kulon Progo dimana dana tersebut berasal dari Zakat, Infaq, Sodaqoh (ZIS) dari beberapa iuran rutin yang masuk ke Baznas termasuk dari para ASN Kulon Progo.
“Hari ini kita salurkan bantuan bedah rumah RTLH, ini sumbernya adalah dari Baznas,” terang Jazil.
Jazil menerangkan terdapat 5 penerima yang diserahkan bantuan RTLH pada hari ini yaitu di Tuksono terdapat 2 penerima, Panjatan 2 penerima, dan 1 penerima dari Kapanewon Girimulyo.
Lurah Tuksono, Zainuri mewakili keluarga penerima bantuan RTLH menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam terhadap perhatian Pemkab Kulon Progo yang pada akhirnya memberikan persetujuan atas permohonan RTLH yang sebelumnya sempat tersendat akibat masalah administrasi dimana data kependudukan Bapak Slamet masih tercatat sebagai warga Klaten.
“Karena terkendala di administrasi kependudukan jadi yang bersangkutan Pak Slamet ini, selama ini masih KTP Klaten, di sini, di tempat istrinya. Nah setelah kita bujuk, kita rembuki untuk pindah tempat ke administrasinya, Alhamdulillah beliau bersedia, kemudian pindah di Tuksono,” terang Zainuri.
Tentu kita atas nama warga penerima, mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Pemda Pempatu melalui Baznas, karena memang warga kami yang menerima ini rumahnya sangat memprihatinkan, Tidak layak.
Kemudian dengan bantuan dari Baznas ini, sekaligus juga memotivasi tetangga sekitar untuk bersama-sama gotong royong untuk membuat bangunan ini. “Kami harapkan dengan bangunan baru dari bantuan ini, nantinya penghuni bisa tenang dan bisa berkah untuk semua keluarga,” imbuhnya.
Akibat adanya kendala tersebut, maka Lurah dan masyarakat sekitar berinisiatif membangun hunian sementara waktu untuk Pak Slamet, karena rumah yang dihuni Pak Slamet beserta istrinya sudah sangat memperihatinkan, hingga bantuan ini diserahkan masyarakat bersama-sama bergotongroyong membantu pak Slamet merenovasi rumahnya.