Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menceritakan situasi dunia kita sedang tak baik-baik saja. Salah satunya terlihat dari nilai minyak dunia akibat perang Israel juga Hamas serta Rusia kemudian juga Ukraina.
Pada perdagangan Jumat (20/10/2023), nilai minyak mentah WTI ditutup melemah 0,69% dalam tempat posisi US$88,75 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup lemas 0,24% ke posisi US$92,16 per barel. Namun, saat ini pergerakannya merosot seperti nilai minyak mentah WTI dibuka terjun 0,85%% pada posisi US$88 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka turun 0,05% ke posisi US$92.11 per barel.
“Harga minyak mau naik ke US$ 100 kemudian terjadi perang yang digunakan semua khawatir, sekarang ini AS tidaklah ada ketua DPR-nya sehingga merekan itu enggak dapat belaka mengendalikan fiskal, gonjang ganjing ini sebetulnya dunia,” tegas Sri Mulyani.
Tekanan perekonomian yang digunakan begitu besar dalam global kemudian akan mempengaruhi aktivitas dunia bidang usaha di area dalam domestik saat ini belum dirasakan rakyat lantaran seluruhnya telah terjadi terjadi direspons oleh pemerintah. Oleh sebab itu, beban tekanan yang mana digunakan saat ini ditanggung APBN itu menurutnya tak langsung dirasakan masyarakat.
“Dunia gonjang ganjing kalian happy-happy saja, there just be something and someone taking care of you, ya kan, enggak ada yang tersebut dimaksud tepuk tangan akibat sudah taken for granted,” ucap Sri Mulyani.
“Kalian happy-happy saja, malah pengen dengerin menteri keuangan. Menteri keuangan di area dalam sana enggak sempat ngasih kuliah, sibuk aja mengurusi APBN. Ini yang mana mana mengatakan bahwa we are doing our job untuk jagain indonesia dari berbagai guncangan, ini contohnya,” ungkapnya.
Ia pun memastikan, anggaran pendapatan serta belanja negara atau APBN akan terus digunakan pemerintah untuk menghadapi berbagai tekanan yang tersebut dipengaruhi permasalahan global, namun dengan tetap menjaga kualitasnya dengan menjaga defisit tak lebih banyak tinggi dari 3%.