Kulon Progo (04/05/2025) REDAKSI17.COM – Pemda DIY menyambut dengan hangat kunjungan kerja Wakil Gubernur (Wagub) Gyeongsangbuk-do, Republik Korea Selatan (Korsel), Yang Kum-hee beserta para delegasi di DIY. Lebih dari itu, Pemda DIY melihat kunjungan ini sebagai momentum untuk memperluas cakrawala kerja sama ke berbagai bidang seperti pendidikan, kebudayaan, perdagangan dan pariwisata .
Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Beny Suharsono mewakili Gubernur DIY mengatakan DIY dan Gyeongsangbuk-do Korsel memiliki warisan budaya yang kuat, semangat inovasi yang tinggi, serta kesamaan visi dalam membangun masyarakat yang tangguh dan sejahtera. Pihaknya pun menyampaikan penghargaan kepada Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia yang telah menjadi simpul penting dalam menjembatani kerja sama sister province antara Pemda DIY dengan provinsi Gyeongsangbuk di tingkat lokal.
“Hari ini, kita tidak sekadar menyambut kunjungan kehormatan, melainkan juga merayakan jalinan persahabatan yang telah tumbuh dan berkembang selama hampir dua dekade antara DIY dan Gyeongsangbuk-do. Kedua daerah telah menjalin kerja sama yang aktif, penuh semangat kolaboratif, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat sejak 2005,” tutur Beny di Kapanewon Nanggulan Kulon Progo, Sabtu (03/05) sore.
Beny mengungkapkan salah satu program kerja sama paling menonjol dan membumi adalah inisiatif Saemaul Undong atau gerakan desa mandiri yang diimplementasikan sejak 2015 melalui dukungan Saemaul Foundation dari Gyeongsangbuk-do lewat adanya berbagai program Saemaul.
Program Saemaul tak hanya menjadi simbol kerja sama teknis, tetapi juga manifestasi nilai-nilai kemanusiaan dan solidaritas antardaerah lintas negara. Diharapkan program-program seperti adanya desa percontohan Saemaul yang telah dilakukan tersebut dapat menjadi model inspiratif bagi kalurahan lain di DIY bahkan di seluruh Indonesia.
“Program ini dinilai sangat selaras dengan visi Gubernur DIY periode 2022 hingga 2027, terutama dalam hal reformasi kalurahan dan pemberdayaan kawasan selatan. Sebab kami meyakini membangun dari pinggiran bukan sekadar jargon, tetapi harus diwujudkan melalui kerja nyata yang partisipatif dan inklusif,” tandas Beny.
Khususnya di wilayah Kulon Progo, Beny mengatakan program Saemaul Undong difokuskan di Kapanewon Nanggulan, dengan kegiatan utama seperti budidaya jamur dan penguatan pertanian saat ini. Kami juga mengapresiasi pelaksanaan pelatihan komputer dan kursus bahasa Korea secara gratis yang memberikan nilai tambah pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di tingkat akar rumput.
Turut menyambut kunjungan Wagub Gyeongsangbuk-do di Kapanewon Nanggulan yaitu Bupati Kulon Progo dan jajaran, para Kepala OPD terkait baik di lingkungan Pemda DIY maupun Pemkab. Kulon Progo, para tokoh masyarakat, warga Nanggulan, serta seluruh hadirin dan tamu undangan. Dalam kunjungan tersebut, Wagub Gyeongsangbuk-do dan rombongan sekaligus mengunjungi kantor perwakilan Saemaul Foundation dan Saemaul Jamur Center di Kulon Progo serta menyerahkan bantuan peralatan sekolah bagi TK dan SLB PGRI Nanggulan.
Wagub Gyeongsangbuk-do, Yang Kum-hee mengaku sangat senang bisa mengunjungi langsung Kapanewon Nanggulan Kulon Progo yang merupakan desa percontohan Saemaul kerja sama Pemda DIY dengan Provinsi Gyeongsangbuk. Kolaborasi sister province dengan prinsip Saemaul ini sangat berkesan bagi dirinya karena bisa hadir bertemu langsung dengan seluruh warga di Kapanewon Nanggulan Kulon Progo. Pihaknya pun berkomitmen akan terus mendukung DIY melalui program Saemaul dengan menerapkan prinsip-prinsip Saemaul supaya daerah pedesaan di DIY dapat berkembang menjadi lebih baik.
“Saya berharap gerakan Saemaul yang sudah sukses di Korea Selatan ini tidak hanya diterapkan di DIY semata tetapi dapat diperluas didaerah lainnya supaya daerah tersebut berkembang. Melalui kunjungan ini saya berharap bisa melihat secara langsung bagaimana kami bisa memperluas perkembangan di daerah lainnya seperti di Nanggulan yang mengembangkan pusat budidaya jamur. Saya bersyukur bisa hadir disini dimana program Saemaul diterapkan dan diharapkan bisa mewujudkan kemajuan DIY khususnya Kapanewon Nanggulan,” ungkapnya.
Direktur Saemaul Foundation Kantor Perwakilan Indonesia, Hong Seunghoon menyampaikan ada beberapa program Saemaul yang telah dilaksanakan di Nanggulan antara lain program peningkatan pendapatan, pelatihan, lingkungan, kebudayaan dan digitalisasi. Contoh program peningkatan pendapatan seperti membangun jamur center yang menghasilkan 45 ton jamur segar dengan pendapatan hingga Rp 658 juta. Kemudian program terkait kebudayaan dan digitalisasi Saemaul dengan membuka Ruang Komputer Saemaul dan Dojang Saemaul.
“Seluruh program ini bisa berjalan dengan baik berkat kerja sama Provinsi Gyeongsangbuk, DIY dan seluruh warga Nanggulan. Ke depan, Saemaul Foundation akan terus berusaha untuk mengembangkan Kapanewon Nanggulan sebagai lokasi program Saemaul unggulan dan teladan,” terangnya.
Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan menyatakan pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia yang telah melakukan kerja sama sister province dengan DIY melalui Kulon Progo untuk Gyeongsangbuk-do desa percontohan Saemaul. Kehadiran desa Saemaul salah satunya di Kapanewon Nanggulan Kulon Progo diharapkan dapat dikembangkan ke desa lainnya.
“Hari ini menjadi hari istimewa bagi desa percontohan Saemaul di Nanggulan karena dikunjungi langsung Bu Wagub Gyeongsangbuk-do. Saya sungguh mengapresiasi apa yang dilakukan Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia yang melaksanakan programnya di Kulon Progo. Semoga program ini terus dilaksanakan dan membawa kemajuan dan bermanfaat serta apa yang telah diajarkan dapat dikembangkan oleh masing masing Kalurahan,” pungkasnya.
Humas Pemda DIY