Home / Aneka / Permen Jepang Dilaporkan Mengandung Bahan Radioaktif

Permen Jepang Dilaporkan Mengandung Bahan Radioaktif

Permen Jepang Dilaporkan Mengandung Bahan Radioaktif

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Sebuah hasil permen Jepang yang tersebut berencana diekspor ke Korea Selatan (Korsel) disebut mengandung material radioaktif. Hal ini dilaporkan media Seoul, Yonhap, Jumat (8/3/2024).

Selama pemeriksaan, dikatakan ada radiasi untuk produk-produk hal hal tersebut yakni 1 bequerel (Bq) per kilogram (kg) cesium. Produk permen itu sendiri diproduksi di prefektur Shizuoka.

Sebenarnya, tingkat radiasi ini masih bawah ambang batas keamanan sebesar 100 Bq per kg. Namun Kementerian Makanan juga juga Obat-obatan Korsel (MFDS) mewajibkan importir untuk melakukan pengujian tambahan lanjut untuk nuklida radioaktif lainnya.

“Seluruh barang lainnya yang yang seharusnya diekspor dibatalkan pengirimannya,” tulis media tersebut.

Sebenarnya ini bukan pertama kali jejak cesium ditemukan pada produk-produk Jepang. Korsel mencatat empat kali ini terjadi juga menyebabkan pembatalan rencana impor.

Produk pangan Jepang sendiri baru-baru ini menuai kecemasan pasca keputusan Tokyo untuk membuang limbah Pembangkit Nuklir Fukushima, yang digunakan hancur pada bencana tsunami 2011 lalu. Tak belaka item impor, beberapa negara sekitar Jepang seperti Korsel serta China juga sudah lama menyuarakan kekhawatirannya akan langkah ini akibat khawatir hasil lautnya akan bergabung terkontaminasi zat radioaktif.

Meski begitu, Pemerintah Jepang menyebut langkahnya ini tak akan menimbulkan dampak yang tersebut mana berbahaya. Tokyo menyebut kegiatan ini sesuai dengan pedoman dari Badan Atom Internasional (IAEA).

“Jepang akan mengambil semua tindakan yang dimaksud mungkin dilaksanakan untuk menjamin keamanan pembuangan limbah ke laut bahkan setelah pembuangan limbah hal itu dimulai, kemudian tidaklah ada akan membuang limbah apa pun yang dimaksud dapat berdampak buruk terhadap kesehatan atau lingkungan,” kata Pemerintah Jepang Agustus lalu.

“Kami akan terus memberikan informasi dengan komprehensif serta mengambil tindakan yang tersebut dimaksud diperlukan berdasarkan bukti ilmiah dengan cara yang mana yang disebut sangat transparan, termasuk tindakan pencegahan terhadap upaya penyebaran disinformasi untuk menegaskan pemahaman yang benar di dalam dalam Jepang lalu luar negeri,” tegasnya.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *