Yogyakarta (20/112/2024) REDAKSI17.COM – Setiap tahun Hari Ibu diperingati sebagai hari kaum perempuan. Seorang ibu sangat berjasa terhadap anak-anak maupun keluarganya. Hal ini menyadarkan kepada kita, akan perjuangan para perempuan dalam upaya ikut serta didalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai momentum yang tepat untuk memberikan apresiasi kepada kaum perempuan, khusunya di Daerah Istimewa Yogyakarta, PKK DIY menyelenggarakan kegiatan talkshow dalam rangka peringatan Hari Ibu tahun 2024, bekerja sama dengan komponen organisasi wanita dan Jogja TV.
Talkshow yang mengangkat tema Perempuan Menyapa Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045 ini mengundang tiga tokoh perempuan hebat, yaitu Wakil Ketua PKK DIY, GKBRAA Paku Alam X, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Erlina Hidayati Sumardi dan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) DIY, Siti Azizah. Acara yang dipandu oleh Indah Ardina ini berlangsung di stasiun TV Jogja pada Kamis (19/12).
Gusti Putri sebagai Wakil Ketua PKK DIY menjadi leading sector dari lima komponen organisasi wanita DIY, yaitu PKK, Dharma Wanita, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, dan BKOW menjelaskan, bahwa PKK adalah organisasi perempuan yang bertujuan memberdayakan, mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian keluarga sesuai dengan namanya yaitu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, dan merupakan organisasi perempuan yang memiliki banyak kegiatan positif.
PKK terdiri dari empat kelompok kerja (Pokja). Pokja I TP PKK memiliki program PAAREDI “Pola Asuh Anak Remaja di Era Digital”. Pokja II, Gelari Pelangi. Gusti Putri menekankan, yang paling diutamakan dalam Pokja II adalah UP2K PKK (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga PKK). UP2K PKK adalah kegiatan turunan yang berasal dari PKK Pusat dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan, penguatan ekonomi keluarga, dan keterampilan.
Lebih lanjut Gusti Putri mengungkapkan, untuk meningkatkan pendapatan keluarga, PKK bekerja sama dengan berbagai pihak, dalam upaya meningkatkan pendapatan keluarga. Salah satunya dengan Bank BPD. BPD memberikan pinjaman kepada ibu-ibu PKK dengan bunga ringan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pinjaman online.
Kemudian Pokja III, dengan program Aku Hatinya PKK. Tujuannya untuk meningkatkan pangan lokal, yaitu menggerakan masyarakat dalam memanfaatkan halaman rumah atau pekarangan dengan menanam aneka tanaman produktif seperti tanaman hias, toga, maupun sayuran, sehingga dapat memperindah halaman dan menambah kenyamanan rumah. Gusti Putri mencontohkannya dengan cara menanam sayuran, membuat kolam ikan lele di halaman rumah yang nantinya akan menambah gizi keluarga, sehingga dapat menurunkan angka stunting.
Pokja IV, bergerak dibidang Kesehatan. Menciptakan keluarga yang tangguh dan tanggap bencana. Gusti Putri menuturkan bahwa PKK memiliki program yang sangat baik. Program utamanya adalah menurunkan angka stunting. Saat ini program PKK telah dimasukkan ke dalam Asta Cita, menunjukan bahwa Program PKK selaras dengan program pemerintah.
Pada kesempatan tersebut, Gusti Putri mengucapkan terima kasih kepada para ibu yang ada di Yogyakarta. Berterima kasih kepada para ibu karena mereka sudah cerdas, penuh kasih sayang dan juga penuh semangat dalam mengatasi semua masalah yang ada. Ucapan terima kasih ditujukan kepada semua ibu, apakah mereka yang tergabung di organisasi ataupun ibu rumah tangga biasa.
Kepala Dinas DP3AP2 DIY, Erlina mengatakan, perempuan itu penuh perjuangan. Selain sebagai ibu, istri di dalam keluarga juga berjuang diluar keluarga. Mengelola rumah tangga juga bekerja atau meniti karir. Karenanya, ia berterima kasih kepada organisasi-organisasi perempuan di DIY yang sudah bersama-sama berjuang, sehingga indeks pembangunan gender di DIY menjadi yang paling tinggi se-nasional. Dan pula, indeks ketimpangan gender menjadi yang paling kecil se-nasional. Untuk itulah mengapa bunga melati menjadi simbol Hari Ibu, karena melambangkan kekutan perempuan dan lambang perjuangan perempuan dalam mengatasi masalahnya. Bersama-sama memperjuangkan kesejahteraan bersama.
Adapun Ketua BKOW, Siti Azizah menyampaikan, bahwa PKK merupakan organisasi yang melatih perempuan untuk belajar berorganisasi, belajar keterampilan. BKOW sendiri terdiri dari gabungan 40 organisasi perempuan, yang memiliki tujuan meningkatkan pemberdayaan perempuan. Saat ini telah bekerjasama dengan DP3AP2 untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami oleh perempuan dan keluarga. Orgnisasi ini memiliki anggota dengan latar belakang yang berbeda-beda, terdiri dari organisasai-organisasi perempuan persatuan istri dokter, istri jaksa, istri insiyur, istri dosen, istri ekonom dan lain-lain.
Pada kesempatan ini, Siti Azizah berpesan, bahwa menjadi perempuan itu harus selalu belajar agar menjadi cerdas dan bisa menentukan dimana dia berperan. Baik menjadi peran ibu rumah tangga, pekerja maupun di partai politik. Bila perempuan selesai dengan dirinya sendiri maka dia bisa membantu perempuan lainnya.
HUMAS PEMDA DIY