Yogyakarta (21/01/2025) REDAKSI17.COM – Sebagai bagian dari upaya penataan sumbu filosofi Yogyakarta, Plengkung Gading atau Plengkung Nirbaya diwacanakan akan ditutup. Penutupan ini akan disertai dengan penataan para penggiat ekonomi di sekitar Plengkung Gading.
Penghageng Kawedanan Hageng Datu Dana Suyasa Kraton Yogyakarta, GKR Mangkubumi mengatakan, uji coba penutupan belum bisa dipastikan kapan akan dimulai. Pihaknya masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut dengan Dinas PUPESDM DIY.
“Nah, itu (waktu uji coba) aku nggak tahu, dari PU (Pekerjaan Umum),” kata GKR Mangkubumi pada Selasa (21/01) di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Plengkung Gading seperti diketahui, merupakan salah satu gerbang utama Benteng Baluwerti. Keberadaannya menurut GKR Mangkubumi merupakan bagian dari Sumbu FIlosofi Yogyakarta. Sumbu filosofi Yogyakarta tercatat membentang dari Panggung Krapyak di selatan hingga ke Tugu Pal Putih di utara, melintasi Kraton Yogyakarta sebagai pusatnya.
Saat ini, Plengkung Tarunasura dan Plengkung Nirbaya masih sangat terjaga bentuk aslinya. Gerbang berfasad melengkung inilah yang kemudian dikenal dengan nama plengkung. Plengkung Tarunasura berada di Jalan Wijilan, dikenal sebagai Plengkung Wijilan. Sedangkan Plengkung Nirbaya berada di Jalan Gading, sehingga dikenal dengan Plengkung Gading.
Penutupan Plengkung Gading tidak akan dilakukan serta merta tanpa sosialisasi dan rencana matang. Terutama, untuk masyarakat yang melakukan giat perekonomian di kawasan tersebut, termasuk di kawasan Alun-alun Selatan. GKR Mangkubumi mengatakan, sedang menggodok lokasi pemindahan para pelaku ekonomi ini. Hal ini karena ujicoba baru akan dilakukan, dan belum diketahui kapan pastinya. Namun dipastikan, Kraton Yogyakarta tidak mengusir para penggiat ekonomi di kawasan tersebut.
“Kita nggak ngusir penjual di sekitar sana, baru diujicobakan. Nanti kita atur juga untuk penanganan pedagang karena masih di data juga,” tutup GKR Mangkubumi.
Humas Pemda DIY