Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Ir. Herum Fajarwati, MM. Plt Kepala Dinas BPS DIY meninjau Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Pendataan Sosial Ekonomi Berbasis Keluarga Desa Cinta Statistik disebut dengan “Sipedet Cantik” di Hotel Novotel dan Ibis Temon. didampingi Kepala Dinas Kominfo Agung Kurniawan, S.I.P., M.Si. dan Kepala BPS Kulon Progo, Drs. Sumarwiyanto. Kegiatan Sipedet Cantik menggunakan dana keistimewaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas data di tingkat kalurahan. (16/6/25)
Dalam sambutannya Herum ingin memastikan bahwa kegiatan bimtek ini dapat berjalan dengan baik agar data-data yang dihasilkan akurat sehingga program ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan dalam skala kabupaten, propinsi ataupun pusat. Kegiatan ini merupakan kesempatan yang tidak dimiliki semua daerah.
“Kegiatan ini merupakan kesempatan emas untuk Kulon Progo karena tidak semua daerah diberi kesempatan” jelas Herum.
Agung membuka kegiatan Sipedet Cantik sekaligus menyampaikan bahwa kegiatan Sipedet Cantik menggunakan dana keistimewaan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas data di tingkat kalurahan. Dengan sasaran 126.500 kepala keluarga, melibatkan 505 Petugas Pendataan Lapangan (PPL) dan 234 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) di 10 kapanewon, dan 76 kalurahan.
“Data sosial dan ekonomi yang presisi akan menjadi fondasi utama dalam menyusun program pembangunan yang tepat sasaran. Sipedet Cantik hadir untuk memastikan data kita valid, mutakhir, dan mudah diakses lintas sektor,” jelasnya.
Bimtek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM pemerintah dalam pengelolaan dan integrasi data sosial-ekonomi, mewujudkan satu data yang andal untuk perencanaan dan pengambilan kebijakan, menyiapkan sistem pendataan digital yang terintegrasi antar sector, dan mendukung pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara menyeluruh
Dilaksanakan selama enam hari terbagi menjadi tiga gelombang . Peserta menerima berbagai materi, antara lain konsep dan standar pendataan sosial-ekonomi terkini, integrasi data sektoral ke dalam Sistem Informasi Daerah, teknik validasi, verifikasi, dan pemutakhiran data, penggunaan aplikasi pendataan digital yang dikembangkan oleh Diskominfo, dan peserta juga melakukan latihan praktik langsung dengan studi kasus serta simulasi pendataan di lapangan, guna meningkatkan kompetensi teknis.
Kegiatan ini merupakan respon strategis pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan pengelolaan data yang selama ini masih tersebar dan belum terintegrasi secara optimal. Dengan implementasi Sipedet Cantik, data sosial dan ekonomi masyarakat dapat dikonsolidasikan menjadi satu sistem yang solid dan dapat diakses oleh seluruh OPD sesuai kebutuhan.
“Melalui Bimtek ini, pemerintah daerah berharap terciptanya database sosial dan ekonomi yang komprehensif, meningkatnya akurasi penyaluran bantuan dan intervensi social, meningkatkan efektivitas perencanaan pembangunan daerah, mendorong keterbukaan informasi publik berbasis data,” harap Agung.
Dalam kesempatan tersebut Drs. Sumarwiyanto menuturkan, materi bimtek pengunaan aplikasi statistik berbasis android dan metodologi survey antara lain meliputi kondisi tempat tinggal, pendidikan, penghasilan, hingga aset dan akses terhadap bantuan sosial.
Secara terpisah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Baperida), Ir. Muh Aris Nugroho MMA menjawab pertanyaan manfaat pendataan ini, mengatakan “Sipedet Cantik sangat penting sebagai dasar kebijakan pembangunan dan reformasi kalurahan,” tegasnya, seraya menambahkan, Pemkab Kulon Progo nantinya akan mendapatkan hasil pendataan yang akurat, valid dan siap pakai, artinya mampu diterapkan memenuhi kebutuhan masyarakat, salahsatunya berkontribusi dalam penanggulangan kemiskinan.
Ditemui saat pelaksanaan bimtek, Aris Prasetyo Cahyono salahsatu PML asal Bojong Panjatan mengaku senang terlibat dalam sipedet cantik. Ia berharap hasil pendataan mampu memberikan intervensi yang pas dan tepat bagi masyarakat.
Sedangkan Sri Wahyuningsih, salahsatu PPL dari Kalurahan Sidoharjo, Samigaluh, juga aktif sebagai kader kesehatan di Sidoharjo. Ia mengaku tertarik mengikuti sipedet cantik, karena program ini menjadi acuan pemerintah dalam menentukan arah kebijakan terkait kesejahteraan masyarakat.
“saya dapat ikut mensukseskan program ini dengan baik, sehingga tercipta kebijakan-kebijakan yang tepat untuk mensejahterakan masyarakat.” Harap Sri.