Syarif pun menyarankan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melihatkan mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode (2007-2017) Sutiyoso alias Bang Yos. Dia meyakini, sosok Bang Yos calon dihormati kemudian mampu meredam polemik, akibat pengalamannya di area dunia militer.
“Bang Yos perundingan perang sekadar bisa, cegah GAM (Gerakan Aceh Merdeka) cuma mampu masak yang begitu (polemik JIS) nggak bisa. Saya sering mengibaratkan begitu, iya dong oleh sebab itu peperangan belaka dapat diatasi, gimana yang mana urusannya beginian,” ujar Syarif kepada wartawan, Minggu (28/1/2024).
Syarif memohonkan kepada warga Kampung Bayam agar menahan diri dengan tidak ada tersulut emosi. Pembahasan mengenai hal ini kerap deadlock dikarenakan masing-masing pihak memiliki argumennya tersendiri.
“Saya menyarankan ada mediator, orangtua misalnya Bang Yos bergabung turun. Kayak gitu kan bisa saja didengar dari kedua belah pihak,” ucapnya.
Selain itu, Syarif juga menyarankan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono agar menggunakan pendekatan seperti Presiden Jokowi dalam penyelesaian masalah. Salah satunya adalah ajak warga Kampung Bayam berdialog secara pribadi lewat ngopi atau makan bareng.
“Saya sudah menyarankan untuk kopi bareng dan juga diketuk dari hati ke hati, pasti mencair suasananya. Kalau saya diundang untuk menjembatani saya siap, tapi kan sampai sekarang saya belum diundang untuk menjembatani,” tuturnya.
Terkait dengan Heru yang dimaksud ingin membangun rumah susun (Rusun) di area kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Syarif mendukungnya. Ia menilai prasarana ini dapat digunakan untuk merelokasi warga eks Kampung Bayam, Jakarta Utara yang digunakan sekarang ini masih bertahan di area pelataran Kampung Susun Bayam (KSB).
“Itu kami patut dukung ya, sebab itu kan program bagus,” ujar Syarif yang tersebut juga menjadi Wakil Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini, Kamis (25/1).
Menurutnya, kehadiran Rusun Tanjung Priok dapat menyebar hunian berkualitas yang tersebut dibangun pemerintah daerah untuk penduduk berpenghasilan rendah (MBR). Selama ini pembangunan Rusun difokuskan ke daerah-daerah perbatasan, sebagai contoh dalam Jakarta Utara seperti di dalam Cilincing dan juga Penjaringan.
“Harga tanah yang dimaksud mahal tuh menyebabkan perencanaan perkembangan Rusun di dalam wilayah timur bagian Jakarta Utara tiada pernah jalan, tapi dari barat Jakarta Utara sudah banyak. Karena itu, kalau Pak Heru mau bangun Rusun di tempat Tanjung Priok, itu good job (pekerjaan bagus),” jelas Syarif.
Menurut dia, konsep penyelenggaraan KSB bukan untuk MBR, tetapi sebagai Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) Jakarta International Stadium (JIS). Warga eks Kampung Bayam harus bersedia bekerja di tempat JIS, sambil memanfaatkan lahan yang tersebut ada sebagai urban farming selama tinggal pada KSB.
Sekretaris Komisi D DPRD DKI ini mengatakan, lahan hal itu sebetulnya milik Dinas Pemuda lalu Olahraga (Dispora) DKI Jakarta. Sementra pihak yang digunakan membangun adalah PT Jakarta Propertindo atau Jakpro (Perseroda).
Meski keduanya di area bawah Pemprov DKI Jakarta, tapi pengalihan aset dari Jakpro ke Dinas Perumahan Rakyat serta Kawasan Permukiman (DPRKP) sebagai pengelola Rusun memerlukan waktu serta proses panjang.
“Waktunya nggak sebentar serta aturannya menjelaskan ada kajian, ada tim, memang prosesnya seperti itu,” pungkasnya.
Rusun Baru
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono berencana membangun Rusun baru dalam kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hunian ini nantinya akan ditempati warga eks Kampung Bayam sebagai pengganti Kampung Susun Bayam (KSB).
Dengan pengerjaan Rusun ini, maka tarif yang mana diberikan akan lebih besar hemat dikarenakan tergolong sebagai warga terprogram yang mana mendapatkan subsidi dari Pemprov DKI. Pembangunannya akan dimulai pada Januari 2025 serta ditargetkan selesai dalam akhir tahun 2025.
“Pemerintah daerah akan membangun rumah susun di tempat sekitar kecamatan Priok, kurang lebih tinggi mampu 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram lalu warga Kampung Bayam,” ujar Heru dalam Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (24/1).
Heru menyebut pihaknya sudah memberikan hunian untuk warga eks Kampung Bayam dalam beberapa Rusun seperti Rusun Nagrak. Namun, kebanyakan dari merekan mengeluhkan lokasi yang terlalu berjauhan dari tempat tinggal awal merekan di dalam Kampung Bayam.
“Saya sudah mendengarkan keluhan ya, mungkin di tempat Nagrak jauh. Nah, kalau ditanya waktunya masih satu tahun, iya. Mohon sabar, kita bangun yang digunakan terbaik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Heru juga menjanjikan beberapa sarana dan juga prasarana mumpuni untuk warga yang digunakan tinggal di dalam Rusun ini. Mulai dari sarana kesehatan, pendidikan, hingga keamanan.
“Kalau di tempat rumah susun fasilitasnya sangat cukup ya, ada posyandu, ada tempat bermain, kita sanggup kontrol kesehatannya, ada sekolah, anak-anak sekolah bisa jadi terintegrasi, air bersih terjangkau, listrik, wifi gratis, listrik terjangkau ya,” jelasnya.
“Semua infrastruktur cukup tinggal warga silahkan memilih,” tambahnya memungkasi.