REDAKSI17.COM – Polisi menangkap 20 warga Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya yang melakukan aksi dalam wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/10).
Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Erlan Munaji mengatakan warga ditangkap sebab membawa senjata api.
“Ada 20 orang diamankan, ada yang yang bawa senjata api, ketapel lalu sebagainya, nanti kita akan dalami ini,” kata Erlan saat dihubungi, Sabtu (7/10).
Sementara terkait dengan dugaan tiga warga tertembak dengan salah satu pada antaranya meninggal dunia, Erlan mengaku masih akan mengecek informasi itu.
“Kami mau melakukan konfirmasi betul atau tidak, kita crosscheck ke sana,” katanya.
Sebelumnya, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melaporkan manusia warga diduga tewas dalam bentrokan antara aparat kepolisian saat demo pada tempat wilayah PT Hamparan Masawit Bangun Persada (PT HMBP), Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Ketua YLBHI Muhammad Isnur mengatakan bentrokan terjadi saat warga sedang melakukan aksi menuntut haknya pada perusahaan perkebunan sawit PT HMBP.
Isnur menyebut warga Seruyan melakukan penutupan atau blokade jalan masuk PT HMBP lantaran tuntutan merekan tiada dipenuhi oleh pihak perusahaan.
Warga menuntut plasma sawit kemudian area lahan pada luar hak guna bidang usaha (HGU) PT HMBP. Permintaan kemudian juga aksi ini sendiri sudah dijalankan warga sejak 16 September lalu.
“Aparat kepolisian yang mana hal itu berjaga dalam lokasi areal perusahaan tanpa dasar juga juga pemicu yang dimaksud dimaksud jelas, melakukan tindakan represif kepada warga yang mana mana berada dalam lokasi dengan menembakan gas air mata serta menembak menggunakan peluru tajam,” ucap Isnur.
“Informasi yang mana didapatkan dari lapangan, terdapat 3 orang warga yang dimaksud dimaksud terkena tembakan, 2 orang mengalami luka berat, juga 1 orang meninggal dunia dalam dalam lokasi,” katanya.
