Jakarta,REDAKSI17.COM – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) secara terbuka menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto. Apresiasi ini terkait penganugerahan tanda jasa dan kehormatan kepada K.H. Maimun Zubair, atau yang akrab disapa Mbah Moen, seorang ulama kharismatik dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Sekjen PPP, Arwani Thomafi, menegaskan bahwa pemberian tanda kehormatan ini merupakan bentuk pengakuan negara atas kontribusi besar Mbah Moen. Kontribusi tersebut meliputi peran beliau dalam bidang keagamaan, pendidikan, serta kebangsaan yang telah ditunjukkan sepanjang hidupnya. Penghargaan ini menjadi sorotan utama dalam rangkaian acara penganugerahan di Istana Negara, Jakarta.
Penganugerahan Tanda Jasa Mbah Moen ini dilaksanakan pada Senin (25/8) di Istana Negara Jakarta. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI. Sebanyak 141 tokoh dari berbagai latar belakang turut menerima penghargaan serupa pada kesempatan istimewa tersebut.
Pengakuan Negara atas Kontribusi Mbah Moen
Pemberian Tanda Jasa Mbah Moen oleh Presiden Prabowo Subianto disambut baik oleh keluarga besar PPP. Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi, menyatakan bahwa penghargaan ini adalah pengakuan resmi dari negara atas dedikasi dan jasa-jasa almarhum Mbah Moen. Sosok K.H. Maimun Zubair dikenal luas sebagai ulama besar dan pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar di Rembang, Jawa Tengah.
Selain kiprahnya di dunia pesantren, Mbah Moen juga aktif dalam kancah politik nasional. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah PPP dan juga anggota MPR RI. Komitmen Mbah Moen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan keindonesiaan sangat kuat, tercermin dari sikap dan pandangannya yang selalu moderat dalam menghadapi berbagai persoalan.
Menurut Arwani, pandangan dan sikap Mbah Moen memiliki pengaruh besar terhadap arah politik PPP. Baik dalam peran eksekutif maupun legislatif, keputusan PPP seringkali tidak terlepas dari pemikiran beliau. Hal ini menunjukkan betapa sentralnya peran Mbah Moen dalam membentuk karakter dan kebijakan partai.
Teladan Relasi dan Pesan Mbah Moen
Hubungan pribadi antara Presiden Prabowo dan Mbah Moen terjalin dengan sangat baik, bahkan menjadi teladan bagi seluruh kader PPP. Arwani Thomafi menekankan bahwa relasi personal ini patut diteruskan dan dijadikan contoh. Kedekatan ini menunjukkan bagaimana tokoh-tokoh bangsa dapat menjalin hubungan yang harmonis meski berbeda latar belakang.
Putra bungsu Maimun Zubair, Muhammad Idror Maimoen atau Gus Idror, yang mewakili menerima penghargaan, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Gus Idror mengapresiasi Presiden Prabowo atas anugerah tanda jasa yang diberikan kepada ayahnya. Beliau menegaskan bahwa Mbah Moen adalah sosok ayah yang sangat mengutamakan pendidikan dan keagamaan.
Gus Idror juga mengungkapkan pesan penting dari Mbah Moen untuk selalu menjunjung tinggi ilmu. Ayahnya berpesan agar pendidikan pesantren dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Mbah Moen selalu mengajarkan pentingnya ilmu dan berharap putra-putranya serta murid-muridnya menjadi ahli ilmu dan ahli Al-Quran, meninggalkan warisan intelektual yang tak ternilai.
Prosesi Penganugerahan Tanda Kehormatan
Acara penganugerahan Tanda Kehormatan ini merupakan agenda penting yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Prosesi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mengheningkan cipta, menciptakan suasana khidmat. Pemberian penghargaan ini adalah bentuk apresiasi negara kepada individu-individu yang telah berjasa besar.
Total 141 tokoh menerima tanda kehormatan pada kesempatan tersebut. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dan profesi, mencakup menteri, pejabat lembaga tinggi negara, pejabat pimpinan lembaga pemerintah, TNI, Polri, serta Warga Negara Indonesia (WNI) dengan profesi beragam. Nama-nama besar seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Mantan Kapolri Jenderal Hoegeng Iman Santoso, hingga musisi legendaris Gombloh, juga termasuk di antara penerima penghargaan.
Penganugerahan ini menegaskan komitmen negara dalam menghargai jasa para pahlawan dan tokoh yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan bangsa. Tanda kehormatan ini tidak hanya menjadi pengakuan, tetapi juga inspirasi bagi generasi penerus untuk terus berbakti kepada negara dan masyarakat.
Sumber: AntaraNews