Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Siti Fatimah
REDAKSI17.COM,GARUT – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kualitas kader melalui Latihan Kader Kepemimpinan Dasar (LKKD).
Kegiatan itu digelar sebagai upaya strategis untuk mencetak generasi pemimpin yang berintegritas, memiliki ideologi Islam yang kuat, serta memahami politik sebagai jalan perjuangan umat, bukan semata-mata alat kekuasaan.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Komisi V Fraksi PPP, H. Aten Munajat, mengatakan bahwa pelatihan kader sangat penting untuk menjaga arah perjuangan partai.
“Pelatihan ini mempersiapkan kita untuk menjadi pemimpin yang tak hanya pintar, tapi juga punya akhlak dan spiritual yang kuat. Tantangan politik ke depan berat, jadi kader PPP harus disiapkan sejak awal agar tetap berada di jalan yang benar,” ujarnya kepada Tribunjabar.id, Kamis (31/7/2025).
Ia menuturkan kegiatan LKKD ini menjadi ruang pembinaan intensif yang memadukan penguatan nilai-nilai dasar partai, pembentukan moralitas kepemimpinan, serta penyadaran politik yang berbasis nilai keislaman dan kebangsaan.
Melalui proses kaderisasi ini, PPP menanamkan prinsip-prinsip bahwa politik bukanlah tempat mengejar kepentingan pribadi, melainkan sarana untuk berkhidmat kepada masyarakat, umat, dan bangsa secara luas.
“PPP memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga marwah politik yang bersih dan berkeadilan. Oleh karena itu, kader yang lahir dari proses kaderisasi diharapkan bisa tampil menjadi pelayan umat yang ikhlas, profesional, dan konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai keumatan dan kebangsaan,” ungkapnya.
Kegiatan LKKD ini pun disebut sebagai langkah konkret PPP dalam merespons dinamika politik nasional yang semakin memerlukan kehadiran pemimpin-pemimpin yang tidak hanya andal dalam mengambil keputusan politik, tetapi juga memahami bahwa kekuasaan bukanlah tujuan akhir.
“Kekuasaan dalam pandangan PPP adalah alat untuk memperluas pengabdian, bukan tujuan. Kita ingin mencetak pemimpin yang mampu menjunjung tinggi semangat persatuan, keumatan, dan keindonesiaan dalam bingkai Islam rahmatan lil ‘alamin,” tandasnya.