JAKARTA,REDAKSI17.COM – Presiden Prabowo Subianto mengatakan anggaran untuk menangani bencana banjir bandang Sumatera sudah ada dan dalam kondisi siap. Anggaran tersebut bersumber dari APBN.
“Anggaran APBN sudah kita siapkan dan saya katakan anggaran ini kita siapkan karena memang uangnya ada. Dan uangnya ada karena di awal pemerintah kita menghemat ratusan triliun,” kata Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin, (15/12/2025).
Menurut Presiden, pemerintah sejak awal menerapkan efisiensi sehingga ada anggaran yang bisa dialokasikan untuk penanganan bencana meskipun langkah tersebut memicu protes.
“Uangnya ada karena justru pemerintah kita yang saya pimpin, di awal pemerintah kita, kita menghemat ratusan triliun. Yang saya diserang, saya dimaki-maki bahwa efisiensi ini salah.”
“Baru ada di dunia ini ada demonstrasi menentang efisiensi. Padahal efisiensi itu ada di Pasal 33 Undang-Undang Dasar 45 ayat 4,” kata Prabowo.
Prabowo mengatakan dengan efisiensi, potensi kebocoran anggaran dan korupsi dapat dikurangi sehingga pemerintah mempunyai kekuatan fisikal.
“Justru karena kita laksanakan efisiensi, kita kurangi semua kemungkinan korupsi dan kebocoran, kita punya uang sekarang. Dengan efisiensi kita punya kemampuan dan kekuatan,” pungkas Prabowo.
Alokasikan Anggaran Rp60 Triliun
Menteri Keuangan Yudhi Sadewa bilang pemerintah memiliki ruang fiskal memadai untuk membiayai penanganan bencana di Sumatera tahun 2025 dan 2026 sebesar Rp 60 triliun.
Dana tersebut berasal dari hasil penyisiran belanja kementerian dan lembaga dengan menyeleksi kegiatan yang dianggap tidak produktif seperti rapat-rapat yang tidak jelas manfaatnya.
Purbaya juga bilang, penyisiran dilakukan segera setelah APBN ditetapkan agar tidak mengulang kejadian pemotongan mendadak.
Dengan cadangan yang ada dan ruang efisiensi yang besar, Purbaya memastikan pemerintah siap menjalankan respons kebencanaan tanpa mengganggu stabilitas anggaran.
Dalam laporannya kepada Presiden Prabowo, Kepala BNPB Letjen Suharyanto bilang, perkiraan kebutuhan dana rehabilitasi dan rekonstruksi di tiga provinsi terdampak banjir di Sumatera mencapai Rp 51,8 triliun.
Tiga provinsi tersebut mencakup Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Dalam rapat terbatas di Banda Aceh pada 7 Desember 2025, Presiden Prabowo setuju ada alokasi tambahan dana darurat untuk 52 kabupaten/kota terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.





