Home / Daerah / Pramuka Jadi Benteng Nilai Rawat Nasionalisme

Pramuka Jadi Benteng Nilai Rawat Nasionalisme

Yogyakarta (11/10/2025) REDAKSI17.COM – Setiap zaman dipastikan membawa ujiannya sendiri, termasuk masa kini dan masa yang akan datang. Untuk itu, Gerakan Pramuka tidak bisa hanya menampilkan romansa masa lalu, tapi juga harus menyiapkan diri menjadi pelopor dalam perubahan masa depan. 

“Tantangan kebangsaan dan toleransi kini semakin nyata. Globalisasi dan ideologi transnasional, kadang menyusup halus, mengikis rasa nasionalisme. Di sinilah Pramuka menjadi benteng nilai, menanamkan cinta tanah air, menumbuhkan empati lintas iman, dan merawat keberagaman yang damai,” ungkap Asisten Bidang Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Setda DIY, Aria Nugrahadi saat membacakan sambutan Gubernur DIY.

Dalam Pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Pramuka DIY Tahun 2025 di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Sabtu (11/10), Aria mengatakan, dunia abad ke-21 menuntut keterampilan baru, yang meliputi kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi, dan berinovasi. Oleh karena itu, kurikulum Pramuka harus terus berinovasi, menanamkan soft skills, yang menjembatani antara idealisme kebangsaan dan kecakapan global. 

“Maka dari itu, harapan saya, Gerakan Pramuka DIY perlu menyusun strategi, yang setidaknya berpijak pada tantangan-tantangan masa kini dan masa depan. Gerakan Pramuka DIY juga perlu mengeksplorasi potensi lain yang reliabel dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat,” imbuhnya.

Aria menuturkan, tantangan lain yang dihadapi Gerakan Pramuka adalah kualitas pembina dan tenaga pendidik. Menurutnya, banyak pembina belum sepenuhnya siap mengintegrasikan metode modern dalam latihan Pramuka. Karenanya, pengembangan kapasitas pembina menjadi prioritas. Selain itu, persoalan kesenjangan wilayah juga perlu mendapat perhatian.

“Tidak semua kwartir dan gugus depan memiliki akses atau fasilitas yang setara. Pramuka harus hadir dengan semangat pemerataan, karena semangat pengabdian tidak boleh terhalang oleh jarak dan infrastruktur,”tuturnya. 

Aria menambahkan, dalam dunia yang kian terbelah oleh polarisasi sosial dan ideologi global, Pramuka harus selalu menjadi jangkar moral, yang meneguhkan Bhinneka Tunggal Ika. “Semoga Pramuka DIY dapat menjadi Manusia Pancasila, yang benar-benar mampu membumi-aktualisasikan moto pengabdian, yakni ‘Satyaku kudharmakan, Dharmaku kubaktikan’,” tutupnya. 

Sementara itu, Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY, GKR Mangkubumi mengatakan, Musda bukan hanya sekedar agenda seremonial lima tahunan saja, tapi merupakan sebuah panggung sakral untuk merefleksikan jejak langkah yang telah ditorehkan. Musda juga menjadi ajang evaluasi setiap upaya dengan kejujuran dan memproyeksikan cita-cita besar Gerakan Pramuka DIY.

“Perjalanan kita selama lima tahun ini, ibarat navigasi di tengah samudra. Kita mulai berlayar di tengah pandemi CoViD-19 yang menguji ketangguhan, kreativitas, dan adaptasi kita. Namun dengan api Dasa Dharma dalam dada, kita mengelola keterbatasan fisik menjadi lompatan akselerasi digital, pembinaan anggota pun bertransformasi ke ruang-ruang virtual,” ungkap Gusti Mangku.

Gusti Mangku pun mengungkapkan rasa terima kasih kepada Pemda DIY atas kepercayaan dan dukungan finansial yang konsisten selama ini. Hal tersebut telah menjadi bahan bakar utama bagi setiap program pengabdian Gerakan Pramuka DIY. Rasa terima kasih juga disampaikan kepada seluruh kwartir cabang se-DIY yang selama ini menjadi ujung tombak pembinaan, serta para mitra strategis yang luar biasa dan mendukung menyukseskan setiap agenda daerah.

“Saya juga mengajak semua pihak Gerakan Pramuka DIY, rawatlah dan suburkanlah Pramuka Istimewa. Mari kita jadikan musda ini sebagai kawah Candradimuka untuk menempa kembali semangat menyatukan visi dan mengikat janji, bekerja lebih keras, lebih cerdas dan lebih kelas. Berlandaskan Satya Dharma Pramuka, kita layarkan bahtera Gerakan Pramuka menuju samudra pengabdian dan puncak kejayaan yang lebih tinggi,” paparnya. 

Dalam kesempatan ini, dilakukan pula penyerahan piagam penghargaan kepada mitra Kwarda Gerakan Pramuka DIY, di antaranya BPBD DIY, PMI DIY, LPP RRI Yogyakarta, ORARI DIY, dan Direktorat Riset dan Pengabdian UMY. Selain itu, dilakukan pula penyerahan Buku Antologi Puisi Pramuka oleh Founder Komunitas Yuk Menulis. 

HUMAS DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *