Boyolali,REDAKSI17.COM – Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Solo-Yogyakarta – YIA Kulonprogo (Jogja-Solo) Seksi 1 Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 Km di Gerbang Tol (GT) Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis sore (19/09).
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang turut serta mendampingi berharap, dibukanya jalan bebas hambatan sepanjang 22,3 kilometer tersebut, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi baru di daerah dengan tidak mematikan masyarakat kecil atau UMKM di sekitarnya melalui pengaturan pintu keluar jalan tol atau exit tol.
Sri Sultan menyampaikan, sesuai kesepakatan kehadiran jalan tol ini diharapkan bisa membawa pertumbuhan ekonomi lokal khususnya wilayah yang dilalui yaitu DIY dan Jateng. Sehingga aspek keluar masuknya kendaraan harus diatur. Dan jangan sampai adanya jalan tol tersebut justru mematikan atau membuat usaha masyarakat kecil di jalan-jalan arteri menjadi berhenti atau tak bisa jualan.
“Adanya jalan tol jangan sampai masyarakat kecil atau UMKM tidak bisa jualan. Sehingga perlu kawasan-kawasan UMKM tapi di luar tol, supaya harganya lebih murah, tapi dia bisa keluar bisa masuk tol. Caranya kita sedang mengatur exit tol yang paling tepat dimana,” ujar Sri Sultan.
Sri Sultan menyebut exit tol di wilayah DIY akan diatur dan dicari lokasi yang tepat. Pemda bisa berinvestasi untuk membuka sentra UMKM di sana sehingga harganya bisa murah dan terjangkau serta bisa bertahan. Menurut Sri Sultan, pengaturan jalan tol tersebut juga sekaligus menunjang pengembangan pariwisata di DIY.
Hal tersebut sudah masuk kesepakatan dalam pembangunan tol Solo-Jogja antara pemda dan pemerintah pusat. Yakni dengan membangun akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di DIY. “Soal wisata itu sudah include di situ. Kita sudah bicara pendekatan obyek, makanya ada yang underpass ke Gunungkidul langsung. Jadi kita mendesainnya seperti itu,” ungkap Sri Sultan.
Sumber : Humas Jogja
Pewarta : Anny PE