
Sleman,REDAKSI17.COM – Di Kabupaten Sleman, angka prevalensi stunting mengalami tren penurunan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan, prevalensi stunting kabupaten Sleman pada tahun 2025 sejauh ini mencapai 4,29%, turun dibandingkan tahun 2024 sebesar 4,41%.
“Meskipun mengalami penurunan, kita harus tetap meningkatkan komitmen dalam upaya penanggulangan stunting, melalui meningkatkan intervensi baik spesifik maupun sensitif,” kata Sekda Sleman, Susmiarto mewakili Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman.
Ini disampaikan Susmiarto saat menghadiri Workshop Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting Kabupaten Sleman yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sleman (Dinas DP3AP2KB) di Joglo Puri Mataram, Sleman, Rabu (10/12/25).
Susmiarto menyatakan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini yang menjadi langkah penting untuk mengukur capaian, efektivitas strategi, serta memastikan sinkronisasi upaya antar perangkat daerah.
“Workshop ini menjadi forum strategis untuk menyusun langkah perbaikan dan rencana aksi yang lebih terfokus pada tahun berikutnya. Dengan melibatkan seluruh pihak terkait, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Sleman bebas stunting,” tutur Susmiarto.
Dalam kegiatan ini sekaligus diberikan penghargaan kepada 3 (tiga) kalurahan dengan penanganan stunting terbaik di Kabupaten Sleman. Kalurahan Tegaltirto Berbah menjadi yang terbaik di peringkat pertama, diikuti Kalurahan Umbulmartani Ngemplak sebagai peringkat kedua, sementara peringkat ketiga Kalurahan Pondokrejo Tempel.
Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas P3AP2KB, Muhammad Daroji berharap penghargaan ini dapat menjadi semangat lebih dalam penanganan stunting di tingkat kalurahan.
“Semoga dengan pemberian penghargaan ini dapat lebih memotivasi pemangku kebijakan di kalurahan dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sleman,” kata Muhammad Daroji.
Peserta Workshop Review Kinerja Tahunan Aksi Integrasi Stunting ini sebanyak 120 orang yang terdiri dari TPPS Kabupaten, Kapanewon dan Kalurahan.





