Sebagai artis dengan jumlah keseluruhan followers sampai 10 juta, Raline Shah dianggap bukan mampu memanfaatkan privilege yang untuk lebih banyak tegas dalam menyatakan sikap. Namun, pembicaraan mengenai sikap Raline Shah itu sampai melebar terhadap keluarganya.
Di media sosial X, warganet juga menyinggung keluarga Raline Shah yang mana miliki kebun binatang pribadi serta memburu hewan langka. Aktivis satwa liar Indira Nurul Qomariah terlibat menuliskan cuitannya dengan mengunggah foto lama Raline Shah yang dimaksud berfoto dengan anak orangutan peliharaannya.
Padahal diketahui bahwa orangutan telah terjadi masuk daftar hewan langka lalu dilindungi dalam Indonesia.
“Orangutan juga dipakein baju & dianggap peliharaan,” tulis Indira saat mengomentari unggahan netizen lain, dikutip Selasa (31/10/2023).
Potret lawas Raline Shah itu pun menghasilkan warganet jadi teringat dengan karakter Ratih Syailendra dalam Film Petualangan Sherina 2 yang mana diceritakan sebagai kolektor hewan langka termasuk bayi orang utan.
Diketahui bahwa orangutan itu memang salah satu koleksi dari taman hewan milik keluarga Raline Shah yang dimaksud ada dalam Siantar, Sumatera Utara. Siapa sebenarnya sosok orang tua Raline Shah hingga sanggup mempunyai kebun binatang sendiri? Berikut profilnya.
Raline Shah merupakan anak dari Rahmat Shah juga Roseline Shah. Ayahnya, dikenal sebagai pengusaha sekaligus politikus. Rahmat Shah merupakan pria kelahiran 23 Oktober 1950, anak dari Gulrang Shah dan juga Hj. Syarifah.
Masa kecil Rahmat dihabiskan di dalam Perdagangan, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Sebelum jadi pengusaha sukses, ayah Raline Shah itu sudah bekerja sebagai asisten tukang reparasi dalam bengkel mobil keluarganya di tempat Medan dari tahun 1965 hingga 1970.
Pada tahun 1983, Rahmat Shah menikah dengan Rosaline Abu dan juga mempunyai tiga orang anak, yaitu Raline Shah, Rollin Shah, dan juga Rollan Shah.
Perusahaan Rahmat Shah bergerak dalam berbagai jenis, mulai dari industri pertanian, properti, ekspor juga impor, serta manufaktur. Dia juga pernah bekerja sebagai manajer bengkel dalam PT. Ika Diesel milik Surya Paloh, yang tersebut saat itu menjadi satu-satunya distributor kendaraan Ford di dalam Indonesia.
Rahmat Shah bergabung membangun PT Wiraco, perusahaan distributor peralatan untuk perusahaan besar dalam Indonesia, seperti PT Krakatau Steel, Semen Padang, IPTN Bandung, juga PT PAL.
Karir Politik di tempat DPR serta MPR
Karir kebijakan pemerintah Rahmat Shah dimulai sejak bergabung dengan Partai Golkar, namun keluar di area tahun 1999 kemudian menyatakan dirinya netral. Sebelumnya, Rahmat menjabat sebagai Konsul Jenderal Kehormatan dari Konsulat Turki untuk Sumatera pada tahun 1995.
Setelah keluar dari Golkar, dia diangkat sebagai anggota MPR sebagai perwakilan Sumatera Utara (Sumut) untuk periode 1999-2004 dan juga bergabung dengan PPP. Tahun 2009 hingga 2014, dia terpilih lagi sebagai salah satu perwakilan Sumut di dalam DPR.
Suka dengan Hewan Sejak Kecil
Rahmat Shah kabarnya sudah tertarik dengan hewan-hewan langka serta berbisa sejak masih anak-anak. Kegemarannya terhadap hewan menyebabkan Rahmat menginvestasikan beberapa orang besar uangnya ke proyek pengerjaan museum serta kebun binatang dia kelola sendiri.
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery menjadi satu-satunya museum di area Asia yang mana mempunyai lebih besar dari 5.000 spesimen taksidermi. Museum yang tersebut berada dalam Medan, Sumatera Utara ini sudah dibangun sejak tahun 1999 dan juga pada dalamnya menerapkan praktik ‘perburuan konservasi’.
Tak cuma itu, beberapa tahun sebelumnya, tepatnya tahun 1996 Rahmat Shah juga mengambil alih kebun binatang terbesar di area Sumut, yang tersebut berlokasi di tempat Pematangsiantar.