Diketahui, anak angkat berinisial AY itu telah terjadi dibesarkan oleh Nenek Siti Marbiah sejak ia berusia 2 tahun. Mengutip dari berbagai sumber, AY dibesarkan layaknya anak kandung sendiri. Siti Marbiah juga menyekolahkan AY sampai kuliah dan juga pada saat ini ia telah lama bekerja.
Sebagai informasi, baik AY (42) maupun Siti Marbiah (73) saat ini sudah pernah didampingi kuasa hukum dari kedua belah pihak masing-masing. AY pun menjadi perbincangan setelah video mediasi dengan ibu angkatnya menyebar dalam medsos.
Mediasi hal itu telah terjadi berlangsung di tempat Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Adapun momen mediasi itu diunggah oleh banyak akun media sosial seperti @banyuasinterkini kemudian @kapucinosenja.
Video itu sudah ditonton lebih lanjut dari 1 jt kali baik di tempat X (Twitter), Instagram, TikTok maupun Facebook. Dalam postingan yang ramai itu, mengklaim bahwa anak angkat berinsial AY tega mengusir ibu yang dimaksud sudah membesarkannya selama bertahun-tahun.
Setelah video itu viral, kolom komentar akun resmi milik Dinas Kesehatan Banyuasin ramai-ramau diserang netizen. AY sendiri bekerja sebagai tenaga kesehatan honorer pada Dinkes Banyuasin.
Kronologi Kejadian
Awal mula terjadinya keributan diketahui lantaran sang anak angkat (AY) tidaklah terima saat dinasehati oleh Siti Marbiah. Sang anak pernah mengajukan permohonan izin kepada Siti untuk menikah ke-empat kalinya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa sang anak angkat juga pernah mengajukan permohonan Siti Marbiah untuk mengirimkan rumahnya tanpa sepengetahuan dari keluarga besar.
Kemudian, hasil dari pelanggan rumahnya itu diberikan kepada AY sebesar Rp 200 juta, sisanya dibelikan sebuah tanah dan juga dibangun rumah oleh Siti Marbiah. Yang mana rumah itulah yang tersebut saat ini sedang diperebutkan.
Diketahui, AY sebelumnya juga pernah memohon agar sertifikat rumah itu dibuat atas nama AY. Akibat dari pertengkaran itupun, hubungan AY dan juga Siti Marbiah saat ini merenggang.
Profil Siti Marbiah, Nenek pada Banyuasin Diusir Anak Angkatnya
Siti Marbiah menceritakan kisahnya saat dahulu mengangkat AY sebagai anaknya. Hal ini bermula saat Siti Marbiah kasihan melihat AY yang dimaksud bukan terurus serta kemudian muncul lah niat baiknya untuk merawat serta membesarkan AY.
Sejak kecil hingga kuliah AY hidup dari kerja keras Siti Marbiah, dengan harapan jika sudah dewasa kelak AY-lah yang mana akan menemani masa tua Siti Marbiah.
Namun kenyataan pahit harus diterima oleh Siti Marbiah lantaran anak yang digunakan ia besarkan justru mengusirnya dari rumah yang dimaksud ia bangun.
Dalam upaya menemukan jalan keluar untuk permasalahan tersebut, sudah berung kali dijalankan mediasi. Akan tetapi sampai saat ini belum membuahkan hasil bahkan sekarang beritanga tersebar luas lalu banyak disorot masyarakat.
Kuasa Hukum dari Siti Marbiah menyampaikan jika hambatan ini masih tiada ada titik terang maka akan pada tempuh jalur hukum.
Di sisi lain, AY melalui kuasa hukumnya yang mana bernama Muhammad Hidayat Arifin memberikan keterangan resmi. Menurut AY, tanah yang mana saat ini dibangun rumah itu dibeli dari uang milik pihaknya sendiri, bukan berasal dari Siti Marbiah.
“Tanah dibeli oleh klien kami, Hayatillah pada 27 Januari 2014, dengan menggunakan uang milik pribadi klien kami sebesar Rp 120 juta,” katanya.
AY mengaku bahwa dirinya ingin menyelesaikan hambatan ini secara kekeluargaan juga hidup berdampingan dengan Siti Marbiah layaknya ibu kemudian anak. Nah demikianlah profil Siti Marbiah, nenek di area Banyuasin diusir anak angkatnya.
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
