Home / Kesehatan / Psikolog Ungkap Faktor No. 1 yang Bikin Orang Selingkuh

Psikolog Ungkap Faktor No. 1 yang Bikin Orang Selingkuh

Psikolog Ungkap Faktor No. 1 yang digunakan Bikin Orang Selingkuh

Jakarta, REDAKSI17.COM – Isu perselingkuhan kerap menjadi topik yang dimaksud ramai mendapat perhatian dari warganet Indonesia. Selingkuh, apapun alasannya, bukan mampu dibenarkan kemudian bisa jadi cuma menjadi awal mula dari petaka rumah tangga.

Studi yang tersebut hal itu dipublikasikan pada dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa faktor lingkungan sanggup memengaruhi seseorang untuk berselingkuh. Lalu, lingkungan seperti apa yang digunakan dimaksud dimaksud?

Psikolog Gurit Birnbaum dari BaruchIvcher School of Psychology menjelaskan bahwa lingkungan yang dimaksud memberi kesan seolah-olah perselingkuhan itu wajar dapat menghasilkan orang berpikir tiada ada salahnya jika dia juga selingkuh.

“Lingkungan teman sebaya yang tersebut dimaksud memberi kesan bahwa perselingkuhan itu adalah hal wajar sanggup semata menghasilkan seseorang tertarik lalu mempertimbangkan untuk berselingkuh,” kata Birnbaum yang digunakan hal itu merupakan penulis utama penelitian ini.

“Namun, tentu saja, lingkungan di area dalam mana perselingkuhan merajalela tiada serta merta mengubah orang menjadi selingkuh,” kata Birnbaum.

Meski begitu, jika seseorang sudah rentan terhadap perselingkuhan atau jika kemungkinan perselingkuhan muncul, lingkungan ini dapat memberikan dorongan ekstra. Seseorang yang dimaksud dimaksud berada pada lingkungan semacam itu sanggup jadi mengalami dilema antara mengikuti nilai-nilai moral atau mengalah pada godaan.

Untuk tambahan banyak memahami fenomena perselingkuhan, peneliti mengeksplorasi apakah paparan cerita serta juga contoh perselingkuhan akan menurunkan komitmen kesetiaan.

Dalam tiga penelitian, mereka mencatat reaksi subjek setelah diperlihatkan contoh kasus orang selingkuh. Ini diikuti dengan reaksi peserta saat mereka itu memikirkan atau berinteraksi dengan orang lain yang mana menarik.

Studi hal itu menunjukkan bahwa setelah terpapar tindakan pengkhianatan, komitmen kesetiaan peserta terhadap hubungan merekan menurun. Peserta juga menyatakan keinginan yang digunakan tambahan besar untuk selingkuh.

“Lingkungan yang mana dimaksud mengupayakan prevalensi perselingkuhan yang digunakan mana lebih besar besar besar bisa jadi semata menciptakan orang lebih besar tinggi rentan terhadap perselingkuhan,” kata Birnbaum.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% dari orang dewasa AS yang mana mana menikah (tepatnya 53% wanita kemudian 44% pria) pernah berselingkuh.

Meskipun tidaklah ada perbedaan gender dalam hal sejauh mana laki-laki serta juga perempuan berpotensi main serong, para peneliti menemukan bahwa laki-laki kurang menunjukkan komitmen terhadap hubungan dia itu saat ini.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *