GEDONG TENGEN,REDAKSI17.COM – Sebanyak 30 andong turut ambil bagian dalam Kontes Kuda Andong dengan tema “Kuda Sehat dan Sejahtera untuk Transportasi Tradisional, Pariwisata, dan Budaya” yang diselenggarakan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pertanian dan Pangan, Minggu (30/11). Kegiatan ini berlangsung di Halaman Parkir Gedung DPRD DIY.
Acara ini digelar sebagai upaya edukasi, pelestarian, dan apresiasi terhadap keberadaan kuda andong sebagai transportasi tradisional yang menjadi ikon pariwisata dan budaya Kota Yogyakarta.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, hadir langsung menyaksikan kemeriahan kontes, termasuk penampilan andong yang dihias unik oleh para peserta. Ia menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan andong sebagai bagian dari identitas istimewa Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo saat melihat kondisi kesehatan kuda.

“Andong adalah alat transportasi tradisional yang harus dilestarikan. Di beberapa tempat, transportasi tradisional sudah punah, tetapi di Jogja, khususnya Malioboro, masih bisa dipertahankan,” jelas Hasto saat diwawancarai.
Menurutnya, keberadaan Festival Andong harus terus didukung karena menjadi daya tarik wisata dan menguatkan karakter budaya di Kota Yogyakarta. “Andong akan kita pertahankan sebagai alat transportasi tradisional yang menandai keistimewaan Yogyakarta. Ini juga menjadi atraksi menarik bagi wisatawan. Andong harus dipertahankan untuk selamanya,” tegasnya.
Hasto juga menyoroti pentingnya pola perawatan yang baik bagi kesehatan kuda andong. Ia menyampaikan, harapan agar dokter hewan dan para pemilik dapat membangun kebiasaan perawatan yang tepat.
“Kuda itu punya perilaku yang bisa dititeni. Jadwal BAB dan kencingnya harus diperhatikan agar tetap sehat. Jika menahan kencing, itu bisa sakit dan berbahaya,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jumlah andong di Kota Yogyakarta mencapai sekitar 400 andong, sementara area Malioboro hanya mampu menampung 40 sampai 60 andong. Karena itu diperlukan lokasi khusus sebagai area antri beserta fasilitas sanitasi, termasuk WC untuk andong.

salah satu peserta Kontes Kuda Andong, Dwi Gus Cahyono saat bersama peserta andong lainnya.

Saat ditemui, salah satu peserta Kontes Kuda Andong, Dwi Gus Cahyono, mengapresiasi penyelenggaraan festival budaya ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memperkuat relasi antara kusir dan pemerintah, tetapi juga menjadi ruang pelestarian budaya.
“Acara seperti ini positif dan mendekatkan kusir dengan pemerintah. Harapannya bisa jadi agenda tahunan supaya kita tetap kompak. Andong juga kan ikon Jogja,” ungkapnya.
Usai menjalani pemeriksaan kesehatan oleh Dinas Pertanian dan Pangan, peserta mengikuti Parade Andong dengan rute DPRD DIY – Jalan Malioboro – Jalan Panembahan Senopati – Jalan Mataram – Jalan Abu Bakar Ali – kembali ke DPRD DIY. Parade ini menarik perhatian masyarakat dan wisatawan yang menikmati arak-arakan andong berhias.
Kontes Kuda Andong tahun ini memperebutkan Juara Umum Piala Wali Kota Yogyakarta, yang diberikan kepada kelompok jasa andong wisata dengan raihan juara terbanyak dari total 14 kelompok yang berpartisipasi.
Untuk kategori lomba lainnya meliput, Kuda Penampilan Terbaik (Best Performance) – Piala Dekan Fakultas Peternakan UGM, Kuda Sehat, Andong Terbaik, Kusir Terbaik yang di mana setiap kategori menetapkan tiga pemenang yakni Juara 1, Juara 2, dan Juara 3.