NGAMPILAN,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengukuhkan sebanyak 90 siswa dari kompleks Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan sebagai Praja Kota Yunior (Jatayu) pada Minggu (24/8/2025). Jatayu adalah program Pemerintah Kota Yogyakarta dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang menanamkan kebiasaan hidup tertib dan nilai-nilai ketertiban sejak dini di sekolah. Jatayu diharapkan dapat menjadi kader atau duta ketertiban dan ketentraman di sekolah.
Sebanyak 90 siswa yang dikukuhkan sebagai Jatayu terdiri dari SD Muhammadiyah Purwodiningratan, SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Para siswa Jatayu juga mengucapkan ikrar Lima Panca Tertib meliputi tertib bangunan, lingkungan, sosial daerah milik jalan dan tertib usaha.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan yang telah berkontribusi nyata dalam pendidikan karakter melalui anak-anak dengan program Jatayu. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada TNI AU yang telah melatih anak-anak Jatayu menjadi kuat, bersih dan sikap mentalnya.
“Generasi Jatayu ini harapan saya, mereka menjadi generasi emas yang akan memberikan contoh (ketertiban),” kata Hasto saat pengukuhan Jatayu di kompleks Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan.
Menurutnya kalau melihat adik-adik Jatayu sangat optimis bahwa dibalik ketegasannya, keseriusannya dan kedisiplinannya ada kejujuran keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Masa depan bangsa tergantung pada generasi muda, seperti Jatayu. “Oleh karena itu kita optimis kita tidak hanya membangun badannya, tidak hanya mencegah stunting. Tapi juga membangun mentalitasnya,” paparnya.
Sementara itu Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat mengatakan Jatayu bagian dari Satpol PP Kota Yogyakarta membentuk kader ketertiban di sekolah dan program Satpol PP Bergerak Bersama Sekolah (Berkah). Jatayu juga terkait program Panca Tertib yang dikembangkan Satpol PP Kota Yogyakarta dan salah satunya menyasar sekolah. Kader ketertiban Jatayu di Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan selama 3 bulan didampingi Satpol PP dan Kopasgat TNI untuk dilatih pendidikan karakter, kedisplinan , kepemimpinan dan kedirgantaraan.

“Jatayu menjadi teladan ketertiban bagi teman-teman sekolah dan mengingatkan lingkungan sekolah maupun di rumah untuk tertib. Tertib aturan sekolah dan panca tertib di sekolah. Misalnya mengingatkan jangan sampai ada bullying,” tambah Octo
Dia menyatakan Panca Tertib di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Dalam Jatayu Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan, Panca Tertib-nya adalah tertib bangunan dengan tidak melakukan vandalisme, tertib lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya, memilah dan mengolah sampah. Selain itu ada tertib sosial misal tidak ada perudungan di sekolah dan tertib usaha, anak-anak jajan di kantin sekolah. Termasuk tertib daerah milik jalan dengan mewujudkan akses sekolah yang bisa dilalui dengan aman dan nyaman.
Sedangkan Ketua Badan Kerja Sama Sekolah Kompleks Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan Gintoro menyebut Kader Jatayu terdiri dari 30 siswa SD Muhammadiyah Purwodiningratan, 30 siswa SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan 30 SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Dia menyampaikan atas nama Perguruan Muhammadiyah Purwodiningratan mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Yogyakarta, Satpol PP, TNI AU, pengurus Muhammadiyah dan semua pihak yang telah mendukung Jatayu.
“Ini ikhtiar untuk membentuk generasi muda berkarakter kuat disiplin dan jiwa kepemimpinan. Dari Jatayu lahir kader utama panca tertib sekolah utk budaya tertib dan disiplin,” tutur Gintoro.

Salah satu siswa kader Jatayu SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta Faradiba Vernanda Fikri mengaku dirinya dipilih sekolah salah satunya karena aktif dalam kegiatan baris berbaris atau tonti di sekolah. Setelah dikukuhkan sebagai Jatayu dia merasa harus lebih bertanggung jawab terkait ketertiban. “Lebih merasa bertanggung jawab. Saling mengingatkan teman-teman untuk tertib,” ucap Faradiba.