Home / Ekobis / Purbaya Ungkap Hasil Kucuran Rp 200 T ke Bank BUMN: Demand Tumbuh Lagi!

Purbaya Ungkap Hasil Kucuran Rp 200 T ke Bank BUMN: Demand Tumbuh Lagi!

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa/Foto: Pradita Utama

Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan penempatan dana Rp 200 triliun ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai terlihat hasilnya. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas domestik terus menunjukkan ketahanan pangan dan ketangguhan.
Purbaya mengatakan, penjualan ritel tumbuh positif, proporsi konsumsi masyarakat terus meningkat, serta PMI Manufaktur Indonesia kembali ke zona ekspansi. Tren penjualan ritel yang semula lesu kini terlihat pemulihan dengan pertumbuhan 5,8% pada September, tertinggi selama enam bulan terakhir.

“Tren penjualan ritel yang katanya lesu lesu lesu. Ini tadinya Agustus turun, September gonjang ganjing turun sedikit awal bulan, sekarang tumbuhnya 5,8%. Jadi tertinggi dalam satu setengah tahun terakhir, enam bulan dan setahun ini juga paling tinggi,” kata Purbaya saat konferensi pers APBN Kita di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).

Purbaya menilai hal itu tak lepas dari kebijakan penempatan dana Rp 200 triliun ke perbankan. Menurutnya, kebijakan tersebut dapat mendongkrak permintaan masyarakat.

“Orang kan sangsi apa bisa menimbulkan demand? Kelihatannya strategi betul, demand-nya mulai tumbuh lagi. Jadi, perilaku ekonomi kita sesuai dengan buku-buku teori ekonomi itu. Kalau dikasih uang cukup, akan tumbuh demand-nya,” tambah Purbaya.

Purbaya menegaskan penempatan dana tersebut guna memastikan likuiditas ekonomi tetap terjaga. Kebijakan tersebut mampu menurunkan tingkat suku bunga perbankan sehingga mendorong pertumbuhan kredit lebih agresif.

Penyaluran KreditHingga akhir September, Rp 112 triliun dari total Rp 200 triliun yang telah disalurkan ke masyarakat dalam bentuk kredit produktif. Kebijakan ini bukan hanya menggeliatkan likuiditas, tapi juga menciptakan multiplier effect.
“Artinya lebih dari separuh dana yang ditempatkan sudah bekerja untuk menopang konsumsi, investasi, dan pertumbuhan ekonomi nasional. Inisiatif ini bukan hanya soal likuiditas, ini soal penciptaan multiplier effect menurunkan cost of fund, mendorong pembiayaan sektor ril, dan menjaga momentum pemulihan,” imbuh Purbaya.

Selain itu, ia menyebut proporsi pengeluaran masyarakat untuk konsumsi meningkat 75,1%. Sementara itu, PMI Manufaktur Indonesia pada September 2025 di level 50.4. Meskipun PMI Manufaktur Indonesia mengalami penurunan dibanding sebelumnya, Purbaya optimistis ke depan akan lebih membaik.

“PMI Manufaktur Indonesia masih positif. Walaupun masih turun saya yakin nanti kalau manufacturing agak delay. Lihat dulu demand-nya naik apa nggak. Begitu naik, nanti PMI ke depan akan naik. Suplai pun akan mengikuti demand,” terang Purbaya.

Seperti diketahui, Purbaya telah menyalurkan dana Rp 200 triliun berupa rekening ke empat Himbara dan bank syariah. Himbara tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI dan BTN, serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Alokasi dana pemerintah ke Himbara telah ditetapkan melalui Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025. Ratusan triliun tersebut dibagikan ke Himbara dengan rincian, BRI Rp 55 triliun, BNI Rp 55 triliun, Bank Mandiri Rp 55 triliun, BTN Rp 25 triliun, dan BSI Rp 10 triliun.

“Ini sudah diputuskan dan siang ini sudah disalurkan ya. Ini kita kirim ke lima bank, Mandiri, BRI, BTN, BNI, BSI. Jadi saya pastikan, dana yang harus dikirim masuk ke sistem perbankan hari ini. Pasti pelan-pelan akan ke kredit, sehingga ekonominya bisa bergerak,” kata Purbaya dalam keterangannya, ditulis Sabtu (13/9/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *