Kemudian Yusril mengungkapkan alasannya mengapa dirinya dipecat Gus Dur. Peristiwanya bermula dari keinginan Gus Dur mengeluarkan dekrit di dalam masa kepemimpinannya guna pembekuan DPR/MPR dengan mengembalikan kekuasaan pada rakyat.
“Kalau Gus Dur dipaksa juga (dipaksa mundur), tapi militer tidaklah di area bawah kontrol Gus Dur,” ujar Yusril saat menghadiri podcast Total Politik yang ditelisik Minggu (25/2/2024).
Yusril melakukan konfirmasi jika sikap mereformasi hukum dalam bentuk dekrit harus mendapatkan dukungan militer seperti halnya Soekarno yang digunakan dibantu Jenderal Nasution mengenai dekrit presiden tahun 1959.
“Demokrasi terpimpin tidaklah bisa jadi terlaksana tanpa UU 45, Nasution pun jangan bermimpi TNI sanggup masuk ke Pemerintahan,” terang Yusril.
Diceritakan Yusril, pada sidang kabinet diterangkan jika tiada mungkin dekrit Presiden tanpa adanya dukungan militer. “Nah, itu cuma (dekrit) didukung militer,” ujar Yusril yang dimaksud sekaligus mengajukan permohonan Presiden keenam hal itu mundur jadi Presiden.
“Mohon pak Gus Dur tak melanjutkan dekrit ini, lebih tinggi baik bapak Gus Mundur, ini baik bagi keluarga bapak, Gus Dur marah,” aku Yusril.
Sikap menyampaikan permintaan Gus Dur mundur menyulut Yusril dipecat. “Benar besoknya saya dipecat,” ucap Yusril terkekeh.
Dia pun mengoreksi sikap Gus Dur yang dimaksud ingin membubarkan DPR, ialah sikap kepemimpinan yang keliru.