Jakarta,REDAKSI17.COM – Ramai miliarder dunia mencari kewarganegaraan kedua. Hal ini diungkapkan firma hukum yang dimaksud mana berspesialisasi dalam kewarganegaraan, Henley & Partners, Kamis (11/4/2024).
Henley mengatakan para miliarder mengajukan permohonan kewarganegaraan kedua lalu juga izin tinggal nasional sebagai cara untuk melindungi risiko keuangan mereka.
“Jika saya kaya, saya ingin melakukan lindung nilai terhadap tingkat volatilitas juga juga ketidakpastian. Ide diversifikasi dipahami dengan baik oleh orang-orang kaya seputar apa yang digunakan digunakan merek investasikan,” kata Dominic Volek, kepala kelompok klien swasta dalam area Henley & Partners.
“Tidak masuk akal untuk miliki satu negara kewarganegaraan lalu tempat tinggal ketika saya mempunyai kemampuan untuk benar-benar mendiversifikasi aspek kehidupan saya.”
Contoh-contoh penting mengenai kewarganegaraan kedua baru-baru ini adalah penanam modal teknologi miliarder Peter Thiel, yang dimaksud menambahkan kewarganegaraan di tempat tempat Selandia Baru. Lalu, CEO Google Eric Schmidt, yang dimaksud mana mengajukan permohonan kewarganegaraan pada Siprus.
Menurut Henley, tujuan utama paspor tambahan adalah Portugal, Malta, Yunani, lalu Italia.
Program “Visa Emas” Portugal sangat populer sebab menyediakan jalur untuk mendapatkan tempat tinggal kemudian kewarganegaraan, dengan perjalanan bebas visa di dalam area Eropa dengan imbalan perkembangan dunia usaha sebesar 500.000 euro (Rp 8 miliar) dalam bentuk dana atau ekuitas swasta.
Ada tiga alasan utama meningkatnya portofolio paspor terutama di tempat tempat kalangan warga Amerika Serikat (AS)atau “diversifikasi domisili.” Paspor alternatif memproduksi perjalanan tambahan banyak mudah bagi yang digunakan ingin bertualang ke negara-negara yang digunakan digunakan kurang ramah terhadap negaranya.
“Bagi warga Amerika, Inggris, serta Israel yang mana digunakan tiba-tiba merasa tak ada yakin akan diterima dalam luar negeri, paspor tambahan memberikan fleksibilitas penting,” menurut laporan Henley.
“Dengan meningkatnya ketidakstabilan global, miliki kewarganegaraan di dalam tempat negara lain, terutama negara yang dimaksud dimaksud dianggap tambahan netral atau ramah politik, pada saat ini memberikan pilihan cadangan atau alternatif yang mana mana berharga.”
Alasan lainnya adalah perjalanan bisnis, yang digunakan dimaksud sanggup lebih besar tinggi aman kemudian tiada terlalu mencolok. Paspor kedua juga dapat membantu transfer keuangan atau transaksi lintas batas negara dalam negara baru.
Yang terakhir, sebagian warganya menginginkan tempat tinggal cadangan untuk masa pensiun, lebih besar lanjut dekat dengan keluarga merekan itu yang tersebut mana tinggal pada luar negeri, atau sebab alasan gaya hidup dalam era baru kerja jarak jauh.
“Kita semua hidup dalam area masa yang mana digunakan tiada menentu, bukan semata-mata di dalam area AS, tapi di dalam tempat semua negara secara global,” tambah Volek.
“Siapa yang digunakan mana tahu apa yang mana itu akan terjadi selanjutnya. Ini benar-benar tentang tak hanya sekali sekali memiliki Rencana B tetapi juga Rencana C serta D.”