Home / Teknologi / Ramai Orang Pindah ke Aplikasi Pengganti WhatsApp, Ini Alasannya

Ramai Orang Pindah ke Aplikasi Pengganti WhatsApp, Ini Alasannya

Ramai Orang Pindah ke Aplikasi Pengganti WhatsApp, Ini Alasannya

Jakarta,REDAKSI17.COM   – Aplikasi pesan singkat WhatsApp akan memiliki pesaing kuat. Telegram digadang-gadang akan mencatat milestone baru dalam waktu dekat yang dimaksud yang disebut akan segera menghimpun 1 miliar pengguna berpartisipasi bulanan. Sementara WhatsApp sendiri mempunyai lebih tinggi banyak dari 2 miliar pengguna terlibat bulanan hingga akhir 2023 lalu.

Telegram merupakan perusahaan berbasis Dubai yang mana didirikan pengusaha dengan syarat Rusia, Pavel Durov. Pada 2014 lalu, Durov meninggalkan Rusia lantaran menolak tuntutan untuk memblokir pernyataan komunitas oposisi dalam jaringan media sosial VK miliknya kala itu. Ia lalu mengirimkan VK lalu mendirikan Telegram.

“Pengguna berpartisipasi bulanan kami akan tembus 1 miliar pada tahun ini,” kata Durov, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/4/2024).

“Telegram sudah pernah dilaksanakan menyebar luas seperti kebakaran hutan,” ia menambahkan.

Lebih lanjut, Purov mengatakan dirinya sudah menerima tekanan dari beberapa negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.

Namun, ia menegaskan Telegram yang mana yang saat ini mempunyai 900 jt pengguna bergerak akan terus menjadi jaringan netral yang dimaksud yang tak terlibat dalam konflik geopolitik. Hal ini juga yang mana dimaksud menjadi daya tarik media yang digunakan disebut untuk digunakan tambahan banyak banyak orang di area dalam seluruh dunia.

Laporan Financial Times pada Maret lalu mengatakan Telegram sanggup semata jadi akan melantai pada bursa AS setelah perusahaan meraup keuntungan.

Telegram masuk dalam jajaran sistem internet populer, bersanding dengan Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, juga WeChat.

Saat Rusia menginvasi Ukraina pada 2022 lalu, Telegram menjadi salah satu sumber informasi yang tersebut digunakan tak menyaring konten-konten dalam dalamnya. Meski dinilai transparan, tetapi banyak juga konten bermuatan disinformasi yang dimaksud digunakan tersebar pada jaringan tersebut.

Durov menjamin sistem enkripsi pada Telegram akan menimbulkan pertukaran informasi di area tempat dalamnya benar-benar terlindungi juga bebas intervensi pemerintah.

“Saya lebih besar tinggi baik bebas ketimbang tunduk pada perintah siapa pun,” ujarnya.

Menurut Pavel, ada berbagai cara yang digunakan mana dilancarkan pemerintah untuk mengelabui enkripsi Telegram. Salah satunya datang dari FBI.

Ia mengatakan FBI pernah mencoba merekrut engineer Telegram untuk membobol backdoor platformnya. FBI tak berkomentar tentang tuduhan ini.

Namun, ia mengatakan tekanan untuk menjunjung kebebasan perbedapat lalu berkekspresi sebenarnya tak semata-mata semata datang dari pemerintah. Tantangan itu justru tambahan banyak datang dari rivalnya seperti Apple lalu juga Alphabet.

“Dua sistem hal yang benar-benar bisa jadi jadi menyensor apa hanya sekali yang digunakan digunakan Anda baca, serta mengakses semua yang tersebut dimaksud ada di tempat area smartphone Anda,” kata dia.

Durov memilih berdomisili dalam dalam Dubai akibat menurutnya Uni Arab Emirat adalah negara netral yang dimaksud dimaksud ingin berteman dengan siapa sekadar kemudian tak berafiliasi dengan pemerintahan superpower. Ia merasa aman menjalankan perusahaan netral di dalam dalam negara tersebut.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *