KRATON,REDAKSI17.COM – Ratusan warga Yogyakarta antusias menari bersama atau flashmob tari topeng di Alun-Alun Selatan pada Sabtu (12/4/2025) sore. Flashmob tari topeng itu adalah satu kegiatan Festival Jeron Beteng 2025 yang diadakan Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata. Penampilan flashmob itu juga sesuai tema Festival Jeron Beteng tahun 2025 yakni Menari Bersama-sama di Destinasi Ngangenin (Masangin).
Ada sekitar 250 warga yang menari bersama tarian topeng. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua. Perempuan maupun laki-laki. Bahkan wisatawan mancanegara juga ikut menari bersama tari topeng. Mereka mengenakan topeng kertas dan mengikuti gerakan tari dari instruktur yang ada di panggung. Gerakan tari yang sederhana dan diiringi musik tradisional yang dikemas modern membuat masyarakat mudah mengikuti dan menikmatinya. Beberapa peserta yang dinilai tampil baik, mendapatkan apresiasi.
Salah satu peserta flashmob tari topeng Selvia Cici Cahyani menyambut antusias kegiatan menari bersama dalam Festival Jeron Beteng. Warga Giwangan itu tertarik mengikuti flashmob tari topeng untuk menambah pengalaman dan kenalan. Selama ini dia memiliki kemampuan menari tari kreasi dan mengikuti sanggar tari.
“Tertarik karena saya ingin mencari pengalaman dan ingin mengenal satu sama yang lain. Semoga di tahun yang akan datang bisa ada kegiatan ini lagi,” ujar Selvia ditemui di sela Festival Jeron Beteng.
Festival Jeron Beteng dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko bersama Forum Komunikasi Pimpinan Kemantren Kraton. Pembukaan Festival Jeron Beteng ditandai dengan penancapan topeng. Tari topeng dipilih karena merupakan warisan nenek moyang sejak abad ke-9 atau era Mataram Kuno sampai kini masih dipelihara Kraton Yogyakarta.
“Ada budaya yang dipelihara kraton dari dulu yaitu topeng. Salah satunya wayang topeng. Tema yang kita ambil sejalan dengan kebudayan di Yogyakarta dan harus kita tingkatkan untuk menjadi salah satu daya tarik pariwisata tambahan di Kota Yogyakarta. Harapan kami gaungnya setelah penyelenggaran ini semakin banyak orang yang tahu bahwa Kota Yogyakarta juga memiliki budaya tari topeng,” terang Wahyu ditemui saat Festival Jeron Beteng 2025 di Alun-alun Selatan.
Festival Jeron Beteng 2025 di Alun-Alun Kidul juga menampilkan pentas kesenian tari, musik band, bazar stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan penerbangan layang-layang kolaborasi dengan Komite Olahraga Masyarakat Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta. Wahyu menyampaikan, pada tahun 2025 rangkaian Festival Jeron Beteng juga menampilkan Pawai Ogoh-ogoh dan bregodo di Jalan Malioboro. Pawai ogoh-ogoh adalah kolaborasi dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (PHDI DIY) dan bregodo dari Kadipaten, Patehan, dan Panembahan.
“Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta selalu konsisten untuk terus memelihara setiap daya tarik di Kota Yogyakarta. Salah satunya dalam bentuk event. Karena event-event ini ternyata mampu menarik minat calon wisatawan untuk datang ke Kota Yogyakarta,” tuturnya.
Dia menjelaskan pada libur Lebaran kemarin yang berlangsung selama 11 hari Kota Yogyakarta dikunjungi sekitar 650.000 orang wisatawan mancanegara maupun domestik. Adapun belanja wisatawan rata-rata sekitar Rp 2,1 juta dan lama tinggal rata-rata 1,6 hari. Pihaknya akan terus meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dengan penyelenggaraan event. Ada sekitar 135 event yang akan diadakan dari Januari-Desember 2025 di Kota Yogyakarta.