Sleman,REDAKSI17.COM – Inovasi itu memang penting tapi bukan hanya pada tatanan normal science, tapi bagaimana mendobrak suatu kebiasaan agar terjadi rekonstruksi sosial dan revolusi mindset sehingga terjadi perubahan perilaku.

Hal itu dikatakan Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi dosen tamu mata kuliah Kepemimpinan dan Inovasi Sektor Publik FISIPOL UGM, Senin (29/9/2025).

Menurutnya perubahan perilaku sosial masyarakat memerlukan waktu dan proses, sehingga sistem itu harus dibangun sejak sekarang. Melalui pendidikan, memberikan pemahaman dan pengetahuan untuk membentuk pola pikir yang maju.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

“Bonus demografi itu harus dioptimalkan untuk keluar dari middle income trap, dependency ratio kita antara 2020 sampai 2030 itu 44 persen, ini angka yang harus kita manfaatkan, di mana jumlah usia produktif lebih tinggi, untuk itu kuncinya adalah bagaimana membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas,” katanya.

Hasto menyebut, tolak ukur SDM berkualitas mengacu pada Human Capital Index (HCI), yang mengukur potensi produktivitas seseorang sejak lahir hingga usia kerja berdasarkan tiga komponen utama yaitu kesehatan, pengetahuan dan keterampilan.

“Untuk menjadi bangsa yang maju dan bisa memetik bonus demografi yang sedang terjadi, setidaknya ada empat syarat yaitu SDM berkualitas, bisa bekerja dan menabung, menyerap tenaga kerja serta memberdayakan perempuan. Namun sebelum ke situ, kita harus pastikan tidak ada stunting,” sebutnya.

Mahasiswa Prodi S1 Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM.

Pihaknya menerangkan stunting terjadi 30 persen dipengaruhi faktor spesifik meliputi asupan gizi dan kesehatan. Sementara sisanya dikarenakan faktor sensitif yang mencakup ekosistem lingkungan fisik dan sosial, kondisi kemiskinan, tingkat pendidikan.

“Kota Yogyakarta dengan luas wilayah terbatas dan sumber daya alam tidak ada, sehingga meningkatkan kualitas SDM dan mencetak generasi unggul adalah keharusan. Program pembangunan berbasis pada human centered development. Fokus pada kebutuhan, potensi, dan kesejahteraan, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan jangka panjang,” imbuhnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi Dosen Tamu Prodi S1 Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM.

Sementara itu Sekretaris Prodi S1 Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP) FISIPOL UGM, Erda Rindrasih, menyampaikan apresiasi atas materi yang disampaikan Wali Kota Yogyakarta, untuk memberikan perspektif nyata tentang bagaimana kebijakan publik tidak hanya berhenti pada tataran konsep, tapi juga implementasi yang menyentuh masyarakat secara langsung.

“Mahasiswa bisa melihat contoh konkret bagaimana inovasi sektor publik dijalankan dengan pendekatan komunikasi, partisipasi, dan kolaborasi lintas sektor. Hal ini penting untuk mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin yang mampu menghadapi tantangan pembangunan di masa depan,” ujar Erda.