Home / Ekobis / Respons 6 Emiten soal Heboh Kontaminasi Radioaktif di Cikande

Respons 6 Emiten soal Heboh Kontaminasi Radioaktif di Cikande

Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menyebut ada sebanyak 22 industri terdampak kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) yang beroperasi di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang Banten. Saat ini, Satgas Penanganan Cesium-137 tengah melakukan dekontaminasi terhadap industri-industri tersebut.
Dikutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) per 30 Oktober 2025, terdapat enam emiten buka suara ihwal kondisinya menyusul upaya dekontaminasi radioaktif. Salah satu dari keenam emiten itu juga menegaskan, paparan tersebut menyasar ke fasilitas produk, bukan industri.

Respons 6 Emiten
PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) misalnya, menegaskan tidak masuk daftar 22 industri yang terdampak proses dekontaminasi radioaktif. sehingga operasional DGWG masih tetap berjalan normal hingga hari ini.

“Hal ini diperkuat dengan tidak adanya surat pemberitahuan dari otoritas terkait maupun pengelola Kawasan Industri Modern Cikande bahwa fasilitas produksi milik PT Delta Giri Wacana Tbk masuk ke dalam daftar 22 (dua puluh dua) industri yang terdampak,” tulis Corporate Secretary, Denny Loryta Davinci, dikutip dari Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/10/2025).

Sementara itu, manajemen PT Kino Indonesia Tbk (KINO) menjelaskan, yang masuk dalam daftar kontaminasi adalah fasilitas produksi. Perseroan sendiri tidak termasuk dalam bagian tersebut. KINO juga memastikan rutin melakukan tes radioaktif, khususnya untuk operasionalnya di Cikande.

“Yang terkontaminasi radioaktif adalah 22 fasilitas produksi dan bukan industri. Dapat diinformasikan bahwa Perseroan bukan termasuk ke dalam 22 fasilitas produksi yang dimaksud pada berita tersebut,” ungkap Sekretaris Perusahaan KINO, Anggara Andrian Linanda.

Kemudian PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) yang memiliki fasilitas operasional di Cikande juga memastikan tidak terdampak kontaminasi. Perseroan juga memastikan produk gas industrinya memiliki sifat fisik inert dan diproduksi dalam sistem tertutup berdasarkan hasil penyelidikan tim HSE.

“Seluruh produk Samator aman, tidak terkontaminasi radioaktif Cesium-137, dan memenuhi standar keamanan tertinggi. Pabrik kami di Cikande tetap berjalan seperti biasa. Berdasarkan hasil penyelidikan tim HSE serta referensi ilmiah, dapat dipastikan bahwa produk gas industri secara sifat fisik inert dan diproduksi dalam sistem tertutup, sehingga tidak dapat terkontaminasi zat radioaktif,” tulis Manager AGII, Meyliana.

Sikap yang sama juga ditegaskan oleh tiga emiten lainnya, yakni PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN). Ketiga kompak mengaku fasilitas produksi tidak terdampak kasus kontaminasi tersebut sehingga operasional perseroan masih tetap berjalan normal.

Progres Dekontaminasi
KLH menyebut ada 22 industri yang terdampak kasus kontaminasi. Namun hingga saat ini, 20 industri terdampak telah berhasil didekontaminasi. KLH juga menegaskan, dekontaminasi perlu dilakukan sebelum kembali beroperasi.

“Dari 22 industri terdampak, 20 sudah selesai didekontaminasi, dan dua sisanya diharapkan selesai pada hari Jumat ini. Setelah itu, industri dapat beroperasi kembali,” kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Rasio Ridho Sani, dikutip dari detikNews, Kamis (23/10).

Berdasarkan catatan detikcom, terdapat ratusan ton material dari sejumlah fasilitas produksi di kawasan industri Cikande yang terpapar radiasi. Meski begitu, material tersebut telah diangkut untuk dilakukan dekontaminasi.

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH, Rasio Ridho Sani, menjelaskan seluruh proses penanganan dilakukan dengan prinsip hati-hati. Satgas memastikan keselamatan warga dan petugas di lokasi tetap menjadi prioritas utama.

Saat ini, Satgas Penanganan Cesium-137 juga masih melakukan proses dekontaminasi di 12 lapak besi dan rongsokan. Sebanyak 5 lapak dinyatakan sudah bersih dari kontaminasi Cs-137. Selain itu, terdapat 29 ribu kendaraan telah diperiksa saat keluar-masuk kawasan industri Cikande. Dari jumlah tersebut, sempat ditemukan 47 kendaraan yang terkontaminasi Cesium-137.

“Hingga saat ini, total material yang sudah berhasil dipindahkan mencapai 325,7 ton atau sekitar 205,2 meter kubik. Semua material tersebut kami bawa ke interim storage PT PMT untuk penyimpanan sementara yang aman,” ujar Rasio Ridho.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *