Home / Ekobis / Restrukturisasi Kredit OJK Berakhir, Laba Bank Ini Anjlok 32,4%

Restrukturisasi Kredit OJK Berakhir, Laba Bank Ini Anjlok 32,4%

Restrukturisasi Kredit OJK Berakhir, Laba Bank Ini Anjlok 32,4%

Jakarta,REDAKSI17.COM  – PT Bank BTPN Tbk melaporkan laba bersih periode berjalan yang mana itu dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp543,85 miliar sepanjang kuartal I-2024, anjlok 32,4% secara tahunan (yoy).

Dalam keterangan resminya, BTPN menjelaskan penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya sejalan dengan pertumbuhan volume usaha lalu inisiatif-inisiatif yang dimaksud sedang dikerjakan oleh bank tersebut.

Selain itu, lebih lanjut banyak tingginya pencadangan kredit seiring dengan pertumbuhan jumlah total agregat kredit yang tersebut itu diberikan serta keputusan perseroan untuk menambah pencadangan kredit sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.

Adapun bila merinci laporan keuangan BTPN yang tersebut hal itu berakhir periode Maret 2024, pendapatan bunga tumbuh 4,97% yoy menjadi Rp 4,84 triliun. Pada periode yang tersebut digunakan mirip beban bunga naik 8,86% yoy menjadi Rp 1,82 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih BTPN hanya naik 3% yoy menjadi Rp3,02 triliun.

Sementara itu, kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) BTPN naik 51,48% menjadi Rp 630,66 miliar. Akhirnya hal hal yang menekan laba operasional bank sebesar 33,89% yoy.

Sebagai informasi, BTPN pada akhir Maret 2024 sudah rampung mengakuisisi PT Oto Multiartha (OTO) lalu PT Summit Oto Finance (SOF)- OTO Group. Hal ini menjadi modal bank untuk ekspansi pembiayaan, khususnya pada segmen otomotif.

BTPN secara organik membukukan peningkatan penyaluran kredit pada tempat luar OTO Group sebesar 8,5% yoy, yang digunakan mana terutama didorong oleh segmen korporasi lalu juga komersial (9%), segmen usaha mikro, kecil, kemudian juga menengah (18%), diikuti oleh segmen Jenius (154%) serta segmen Joint Finance (607%). Aset Bank BTPN tumbuh sebesar 18% yoy, dari Rp 204 triliun menjadi Rp 239,84 triliun.

“Bank BTPN akan terus berupaya untuk tidaklah ada cuma tumbuh secara finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi warga melalui berbagai program pemberdayaan umum yang dimaksud mana relevan untuk rakyat lalu nasabah kami,” kata Henoch Munandar, Direktur Utama Bank BTPN dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (2/5/2024)

Adapun rasio kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) BTPN per Maret 2024 sebesar 1,17%, turun dibandingkan Maret tahun lalu, yakni 1,24%. Pun rasio NPL net turun dari 0,45% ke 0,39%.

Adapun per Maret 2024, BTPN berkutat dengan rasio likuiditas yang mana mengetat. Rasio kredit terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) bank sebesar 137,25% dengan rasio permodalan 26,25%.

Per Maret 2024, dana pihak ketiga (DPK) bank cuma naik 3% yoy, di tempat tempat bawah rata-rata industri, menjadi Rp 120,27 triliun. Dana diskon atau current account savings account (CASA) naik 25% yoy dan deposito merosot 8% yoy.

Strategi itu pun mengerek margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) bank naik 19 basis poin (bps) ke level 4,11%.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *