Jakarta,REDAKSI17.COM – Indonesia akan datang mampu memproduksi elemen penyimpan daya kendaraan listrik sendiri mulai tahun 2024 mendatang. Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengungkapkan, keberadaan pabrik itu akan membantu pengerjaan lingkungan kendaraan listrik dalam Indonesia.
Karena itu, lanjutnya, Hyundai sudah pernah miliki rencana lanjutan begitu pabrik penyimpan daya yang mana disebut beroperasi nanti.
“Kita mulai April 2024 start untuk produksi baterai, kapasitas nggak tanggung-tanggung 150 ribu penyimpan daya per tahun, fasilitasnya dalam Karawang, kita penyertaan modal US$1,6 miliar,” kata Soerjo kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/11/23).
Saat ini untuk memenuhi kebutuhan sel Ioniq 5 yang dimaksud mana dirakit pada Indonesia, Hyundai perlu mengimpor dari negara lain. Namun, setelah pabrik penyimpan daya kendaraan listrik di tempat tempat Cikarang jadi, Hyundai bukan semata-mata memenuhi kebutuhan dalam negeri namun juga akan datang memenuhi kebutuhan akumulator mobil listrik dalam negara lain.
“Setelah itu jadi, pabrik battery cell kita bawa ke Cikarang untuk battery pack serta juga battery management system, dalam situ kita perkembangan dunia usaha US$50-60 jt untuk perakitannya. Karena posisi pada area Cikarang dekat dengan manufacturing yang dimaksud digunakan sudah ada, jadi dapat diproduksi masal lalu sanggup hanya juga untuk kebutuhan ekspor,” sebut Soerjo.
Karena keberadaan pabrik akumulator mobil listrik pada area Indonesia, maka akan mengurangi biaya logistik yang digunakan hal tersebut selama ini muncul akibat harus dirakit pada luar. Ada potensi nilai tukar kendaraan listrik menjadi turun, namun Soerjo belum mampu memprediksi berapa besarannya.
“Pengurangan nilai kita kalkulasi, sekarang tahap pengerjaan pabrik. Apa yang dimaksud mana kita harapkan dari pabrik akumulator pertama penurunan logistik cost dikarenakan dari raw material, nickel ore, itu semula kita ekspor keluar, kemudian dibuat akumulator lalu dikirim ke Indonesia itu akan reduce logistic cost,” ujarnya.